IHSG Tertahan, Saham Ini Layak Dicermati Hari Ini

IHSG Tertahan, Saham Ini Layak Dicermati Hari Ini
IHSG Tertahan, Saham Ini Layak Dicermati Hari Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari Jumat, 25 Juli 2025, dengan kecenderungan konsolidasi setelah sebelumnya menorehkan capaian tertinggi sepanjang tahun. Pada perdagangan, IHSG ditutup naik signifikan sebesar 61,67 poin atau 0,83%, mengakhiri sesi di level 7.530,9.

Capaian tersebut tidak hanya mencerminkan sentimen pasar yang cukup positif, tetapi juga mengukuhkan kinerja IHSG yang menguat 6,37% sepanjang tahun berjalan 2025. Namun demikian, para analis mengingatkan bahwa pergerakan IHSG mulai memasuki area jenuh beli atau overbought, yang berpotensi memicu aksi ambil untung dalam waktu dekat.

Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas mencatat bahwa penguatan IHSG pada Kamis kemarin ditopang oleh kinerja positif saham-saham perbankan besar. Mereka menyebutkan bahwa pergerakan IHSG ke depan akan sangat dipengaruhi oleh laporan keuangan kuartal II/2025 yang dijadwalkan rilis mulai akhir Juli hingga Agustus mendatang.

Baca Juga

Pertumbuhan Kredit Bank Permata Tembus 7,4 Persen

“Penguatan ini didorong oleh kinerja positif saham-saham perbankan besar. Ke depan, pelaku pasar akan mencermati rilis laporan keuangan kuartal II/2025 yang diperkirakan akan mulai dirilis pada akhir Juli hingga Agustus mendatang,” tulis tim analis BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.

Area Kritis: Support dan Resistance IHSG

Dengan IHSG yang berada di level tertingginya untuk tahun ini, BRI Danareksa memproyeksikan level support indeks hari ini berada di 7.500. Sementara itu, level resistance terdekat diperkirakan ada pada kisaran 7.550. Artinya, potensi penguatan IHSG masih terbuka jika level resistance ini berhasil ditembus. Namun, jika tekanan jual meningkat, maka koreksi sehat dapat terjadi ke area support.

Dari sisi teknikal, indikator overbought menjadi pertimbangan penting dalam membaca arah pergerakan IHSG. Oleh karena itu, investor diminta untuk berhati-hati, terutama dalam mengambil keputusan jangka pendek.

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

Menyikapi potensi konsolidasi pasar, BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi beli terhadap beberapa saham pilihan yang dinilai memiliki prospek teknikal dan fundamental yang menarik. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) diperkirakan akan bergerak menuju target harga Rp4.300–Rp4.360.

Selain itu, saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) juga menjadi pilihan dengan target harga Rp3.880–Rp4.100. Saham PT Elnusa Tbk. (ELSA) pun tak luput dari perhatian, dengan proyeksi harga Rp520–Rp530 per saham.

Dalam riset terpisah, Tim Analis Minna Padi Sekuritas juga menyoroti bahwa posisi IHSG yang sudah overbought dapat menimbulkan risiko tekanan teknikal. Namun, mereka juga melihat peluang penguatan lanjutan, dengan estimasi bahwa IHSG akan menguji resistance 7.530 sebelum membidik level 7.809 hingga 7.910.

“IHSG diestimasi menguji resistance terdekat 7.530 untuk berikutnya membidik level 7.809 hingga 7.910,” demikian isi riset Minna Padi Sekuritas.

Level support yang diamati oleh Minna Padi Sekuritas berada di kisaran 7.240 hingga 7.324. Mereka merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan target harga Rp8.800, saham PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) pada level Rp2.410, serta saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan proyeksi harga Rp540 per saham.

Awal Perdagangan: IHSG Terkoreksi Ringan

IHSG membuka perdagangan Jumat pagi dengan kenaikan tipis 6,85 poin atau 0,09% ke level 7.537,76 pada pukul 09.05 WIB. Namun hanya berselang beberapa menit, IHSG berbalik arah ke zona merah dan melemah sebesar 2,96 poin atau 0,04% ke level 7.527,93.

Data RTI Business menunjukkan sebanyak 221 saham menguat, 174 saham melemah, dan 214 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.481 triliun.

Pelemahan indeks pada pagi hari ini lebih banyak disebabkan oleh koreksi di sektor perbankan dan properti. Sejumlah saham unggulan mengalami tekanan harga, seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang turun 3,54% ke Rp15.650. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga melemah 1,01% ke Rp3.910, sedangkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,04% ke Rp4.750.

Tak hanya itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 2,13% ke level Rp4.130. Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat turun 0,29% ke Rp8.475 per saham.

Strategi Investor di Tengah Konsolidasi

Meskipun tekanan jual mewarnai pembukaan perdagangan hari ini, banyak investor melihat koreksi yang terjadi sebagai peluang akumulasi pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan potensi jangka panjang. Apalagi dengan rilis laporan keuangan kuartal II yang akan menjadi katalis utama dalam beberapa pekan ke depan, banyak emiten unggulan diperkirakan menunjukkan performa solid, terutama dari sektor perbankan, barang konsumsi, dan energi.

Pendekatan investasi berbasis selektif dan berbasis data menjadi penting dalam kondisi pasar yang cenderung fluktuatif. Investor disarankan untuk memantau perkembangan laporan keuangan, indikator teknikal IHSG, serta sentimen eksternal seperti arah suku bunga global dan gejolak geopolitik.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Padel Jadi Pilihan Favorit Pecinta Olahraga Baru

Padel Jadi Pilihan Favorit Pecinta Olahraga Baru

Timnas Voli Putri Jepang Tampil Gemilang, Lolos ke Semifinal

Timnas Voli Putri Jepang Tampil Gemilang, Lolos ke Semifinal

Belajar dari China: Empat Pilar Pendidikan Maju dan Merata

Belajar dari China: Empat Pilar Pendidikan Maju dan Merata

KAI Logistik Dorong Transformasi Logistik Berkelanjutan

KAI Logistik Dorong Transformasi Logistik Berkelanjutan

Garuda Indonesia Dukung Promosi Wisata Jawa Tengah

Garuda Indonesia Dukung Promosi Wisata Jawa Tengah