
JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah bersiap untuk memulai langkah besar dalam bidang energi baru terbarukan, yaitu pembangunan listrik berbasis panel surya yang akan digelar secara nasional. Inisiatif ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Percepatan Swasembada Pangan, Air, dan Energi. Dalam pernyataannya, Zulhas menyebutkan bahwa total investasi yang diperkirakan untuk mewujudkan proyek ini mencapai 100 miliar dolar AS.
Pembangunan Listrik Surya Nasional Didorong Serius
Dalam sebuah forum energi bertajuk Indonesia Net-Zero Summit 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Zulhas menyampaikan bahwa pemerintah tengah merancang regulasi guna mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), terutama di desa-desa. Peraturan ini diperkirakan akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.
Baca Juga
Menurut Zulhas, kebijakan ini sangat penting karena sejalan dengan program besar nasional yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, yakni pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam mempercepat swasembada energi, khususnya dari sektor energi surya.
Pengalihan Subsidi Energi ke Investasi Panel Surya
Zulhas menekankan bahwa inisiatif ini juga membuka peluang efisiensi anggaran dalam jangka panjang. Ia mengatakan bahwa jika dana subsidi energi yang selama ini dikeluarkan oleh negara dialihkan untuk pembangunan panel surya, maka dalam kurun waktu empat hingga lima tahun, subsidi tersebut tidak lagi diperlukan.
"Jika dana subsidi energi dipakai untuk membangun panel surya, dalam waktu empat hingga lima tahun, kita tidak perlu lagi mengeluarkan subsidi di tahun-tahun berikutnya," jelas Zulhas dalam keterangannya.
Langkah ini dianggap strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mendorong penggunaan energi terbarukan sebagai sumber utama listrik di berbagai daerah, terutama desa-desa yang selama ini belum mendapatkan akses energi secara maksimal.
Rencana Pemetaan dan Penggunaan Lahan Desa
Zulhas menjelaskan bahwa sebagai bagian dari proyek ini, setiap desa di Indonesia akan mengalokasikan lahan seluas 1 hingga 1,5 hektare untuk instalasi panel surya. Dengan target 80.000 desa, maka total lahan yang akan dimanfaatkan untuk proyek ini mencapai 120 ribu hektare.
Panel-panel surya ini tidak hanya berdiri sendiri, tetapi akan terintegrasi secara lokal. Sistem kelistrikan akan dimulai dari tingkat desa, kemudian berkembang ke tingkat kecamatan hingga kabupaten. Untuk menunjang sistem ini, energi yang dihasilkan akan disimpan menggunakan teknologi baterai yang modern.
Desentralisasi Sistem Kelistrikan
Konsep kelistrikan yang ditawarkan melalui proyek ini adalah desentralisasi. Artinya, setiap tingkatan administratif dari desa hingga kabupaten akan memiliki sistem kelistrikan yang mandiri. Hal ini dinilai akan memberikan efisiensi tinggi dibandingkan dengan sistem kelistrikan konvensional yang saat ini dijalankan oleh PLN.
"Jadi nanti panel suryanya berbasis desa, kecamatan, dan kabupaten. Dan diharapkan dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, Indonesia akan berdaulat di bidang energi, terutama energi baru dan terbarukan," ujar Zulhas menambahkan.
Dukungan Presiden Prabowo Terhadap Energi Surya
Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan dukungannya terhadap pembangunan sistem energi terbarukan, terutama yang berbasis tenaga surya. Dalam pernyataan sebelumnya saat meresmikan sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi dan PLTS di Bondowoso, Jawa Timur, Prabowo menegaskan pentingnya kemandirian energi di tingkat desa.
"Dengan energi tenaga surya, setiap desa bisa swasembada energi, setiap kecamatan dan setiap kabupaten bisa swasembada energi, pulau-pulau terpencil akan punya energi," ujar Prabowo.
Presiden menilai bahwa tenaga surya merupakan jawaban untuk pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah tertinggal, kepulauan, dan wilayah pegunungan.
Langkah Menuju Swasembada Energi Nasional
Melalui proyek pembangunan listrik tenaga surya ini, pemerintah berharap Indonesia dapat mencapai kedaulatan energi dalam waktu kurang dari satu dekade. Dengan mengandalkan sumber daya alam yang melimpah, seperti sinar matahari yang tersedia sepanjang tahun, potensi Indonesia untuk menjadi negara mandiri energi sangat terbuka.
Proyek ini bukan hanya sebatas pembangunan infrastruktur energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui koperasi. Dengan memiliki infrastruktur energi sendiri, desa-desa diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakatnya.
Pembangunan listrik berbasis panel surya ini menjadi tonggak penting dalam transformasi energi di Indonesia. Dengan dukungan regulasi, integrasi sistem yang kuat, serta keterlibatan masyarakat melalui koperasi desa, pemerintah optimistis bahwa proyek senilai 100 miliar dolar AS ini akan membawa Indonesia menuju masa depan energi yang bersih, mandiri, dan berkelanjutan.
Semangat menuju swasembada energi tidak hanya menjadi slogan, melainkan sudah masuk ke dalam langkah nyata yang menyentuh hingga ke pelosok desa. Inilah upaya besar pemerintah untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan akses listrik yang adil dan setara, serta menjadi bagian dari perubahan menuju energi hijau nasional.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Samsung Galaxy S25 FE Hadirkan Fitur Unggulan
- 27 Juli 2025
3.
4.
Bone Conduction Xiaomi Hadir dengan Fitur Renang
- 27 Juli 2025
5.
BYD Kendalikan Harga untuk Pasar Mobil Listrik
- 27 Juli 2025