Paiton Kembangkan Energi Hijau Berbasis Hutan
JAKARTA - Upaya transformasi energi berbasis ekosistem hutan yang dilakukan oleh PT Paiton Energy dan PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) memperoleh apresiasi pemerintah provinsi. Melalui program pemanfaatan hutan sosial menjadi sumber energi terbarukan, perusahaan yang beroperasi di kawasan PLTU Paiton, Kabupaten Probolinggo itu menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat desa hutan.
Program ini mengedepankan pemanfaatan hasil hutan kayu dan non-kayu, sekaligus mengembangkan energi hijau dari hutan yang dikelola masyarakat melalui skema perhutanan sosial. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada konservasi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar kawasan hutan. Melalui sinergi multipihak, langkah ini menjadi bentuk nyata dari pendekatan pembangunan berkelanjutan yang semakin diperhitungkan di sektor energi.
Penghargaan atas inisiatif tersebut diberikan dalam acara “Sinergi Rimbawan Dalam Rangka Pemulihan Ekosistem dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat Kehutanan,” yang berlangsung di Bukit Kayoe Putih, Kabupaten Mojokerto. Dalam kesempatan itu, PT Paiton Energy dan POMI menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur untuk kategori “Dukungan Pemulihan Ekosistem Kegiatan Rehabilitasi Hutan Tanaman Energi pada Areal Kerja Kelompok Perhutanan Sosial di Kabupaten Probolinggo.”
Baca Juga
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi aktif perusahaan dalam menjaga ekosistem darat melalui pendekatan perhutanan sosial. Di balik penghargaan ini, terdapat kerja nyata berupa kegiatan penanaman pohon energi, pemulihan kawasan hutan, serta pelibatan kelompok tani hutan secara langsung.
Salah satu wujud komitmen ini terlihat dalam keberhasilan penanaman lebih dari 25.000 bibit pohon gamal hingga kuartal pertama 2025 di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK). Pohon gamal dikenal sebagai tanaman multifungsi. Selain memiliki kemampuan menyerap karbon, gamal juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biomassa untuk cofiring (pengganti sebagian batu bara) di PLTU, serta menjadi sumber pakan ternak yang kaya nutrisi.
Kegiatan penanaman ini menjadi bagian dari strategi energi terbarukan yang dicanangkan oleh perusahaan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi karbon nasional. Tanaman energi seperti gamal menjadi simbol inovasi energi hijau yang tumbuh dari kawasan perhutanan sosial.
Head of External Relations PT Paiton Energy, Bambang Jiwantoro, menyatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan pengakuan penting atas kontribusi sektor usaha terhadap pelestarian ekosistem dan penguatan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
“Program hutan energi melalui perhutanan sosial adalah cerminan nyata dari komitmen tersebut, di mana Perusahaan bersinergi dengan masyarakat untuk menciptakan manfaat bersama,” ujar Bambang.
Menurutnya, dunia usaha memiliki peran strategis bukan hanya sebagai penyedia energi, namun juga sebagai agen perubahan dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan inklusif. Sinergi yang dilakukan bersama kelompok tani, pemerintah daerah, akademisi, serta lembaga pemerintah seperti BPSKL Wilayah Jawa, menjadi kunci keberhasilan program.
Rochman Hidayat, Human Capital Facilities and Community Manager PT POMI, menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari pendekatan kolaboratif yang dijalankan perusahaan. Ia menyebut, komitmen perusahaan bukan hanya pada hasil jangka pendek, tetapi juga pada keberlanjutan dampak lingkungan dan sosial yang terukur.
“Perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas dampak program sosial dan lingkungan secara terukur dan partisipatif. Dukungan terhadap penanaman pohon energi hijau seperti gamal bukan hanya bagian dari agenda lingkungan perusahaan, tapi juga upaya membangun ketahanan sosial-ekonomi di tingkat desa. Kami bangga bisa menjadi bagian dari inisiatif ini bersama pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Rochman.
Program hutan energi ini juga mendapat pendampingan dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang memberikan dukungan teknis dalam proses pembibitan pohon serta pelatihan kepada kelompok tani. Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menjadi objek program, tetapi juga pelaku utama yang terlibat langsung dalam pengelolaan sumber daya alam.
Bagi PT Paiton Energy, inisiatif ini merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang menempatkan keberlanjutan sebagai dasar dari seluruh aktivitas perusahaan. Program ini sekaligus menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin 13 tentang perubahan iklim, dan poin 15 mengenai perlindungan serta pemulihan ekosistem daratan.
Dalam penerapan prinsip ESG, PT Paiton Energy juga mengadopsi pendekatan pentahelix, yaitu kolaborasi antara lima unsur utama: pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Kelima elemen ini dilibatkan dalam setiap proses program untuk memastikan transparansi, efektivitas, dan kesinambungan kegiatan yang dijalankan.
Lebih dari sekadar penghargaan, pencapaian ini menjadi pendorong semangat bagi PT Paiton Energy dan POMI untuk melanjutkan dan memperluas program serupa di masa mendatang. Diharapkan, model pengembangan hutan energi berbasis masyarakat ini dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di Indonesia, sehingga manfaatnya dirasakan lebih luas dan berkelanjutan.
Melalui sinergi multipihak dan pendekatan inklusif, perusahaan ingin menanamkan nilai bahwa energi masa depan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal hubungan harmonis antara manusia dan alam. Dengan melibatkan generasi muda, kelompok tani, dan institusi pendidikan, perusahaan mendorong lahirnya agen perubahan yang mampu menjaga kesinambungan program ini dalam jangka panjang.
Inisiatif hutan energi yang dijalankan oleh PT Paiton Energy dan POMI telah membuktikan bahwa kolaborasi yang tepat dapat menciptakan manfaat sosial, ekonomi, dan ekologis secara bersamaan. Dengan penghargaan ini, perusahaan semakin termotivasi untuk memperkuat peran serta dalam menciptakan energi yang tidak hanya andal, tetapi juga ramah lingkungan dan berpihak pada masyarakat.
Rekomendasi
