
JAKARTA - Pergerakan mengejutkan terjadi pada saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), yang tiba-tiba melonjak tajam hingga menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA). Dalam waktu hanya satu jam awal sesi perdagangan, saham bank digital tersebut melambung hingga 34,1% ke posisi harga 224. Pergerakan ini sontak menjadi sorotan pelaku pasar, karena lonjakan terjadi usai aksi jual besar-besaran dari salah satu pemegang saham lama.
Kenaikan drastis harga saham AMAR turut diiringi lonjakan volume transaksi. Tercatat, sebanyak 271.846 lot berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,5 miliar. Harga rata-rata saham dalam transaksi tersebut berada di level 203, sehingga menandakan adanya minat kuat dari pembeli baru. Imbasnya, kapitalisasi pasar Bank Amar meningkat signifikan, menyentuh angka Rp 4,08 triliun.
Aksi Lepas Saham oleh Pemegang Lama: Investree Singapore
Baca Juga
Pendorong utama dari kenaikan tajam saham AMAR tak lain adalah adanya aksi korporasi dari salah satu pemegang saham besar, yaitu Investree Singapore Pte Ltd. Dalam keterbukaan informasi, terungkap bahwa perusahaan tersebut melepas lebih dari setengah dari total kepemilikannya di Bank Amar.
Tepatnya, Investree Singapore melepas sebanyak 1.210.726.588 saham atau 1,21 miliar lembar saham Bank Amar. Proses divestasi tersebut difasilitasi oleh dua perusahaan sekuritas besar, yakni BNI Sekuritas dan Samuel Sekuritas, dan tercatat terjadi pada tanggal 16 Juli 2025.
Dengan aksi penjualan saham tersebut, porsi kepemilikan Investree di Bank Amar mengalami penyusutan drastis. Semula, Investree menguasai sekitar 2,24 miliar saham yang setara dengan 12,22% dari total saham AMAR. Setelah transaksi, jumlah tersebut menyusut menjadi 5,63% saja, menandakan turunnya eksposur Investree secara signifikan terhadap bank tersebut.
Masuknya Pemegang Saham Baru: Jagat Raya Imajinasi
Menariknya, di saat yang hampir bersamaan, muncul nama baru dalam daftar pemegang saham Bank Amar, yaitu Jagat Raya Imajinasi. Perusahaan ini diketahui langsung mengakumulasi sejumlah besar saham AMAR, dan berhasil masuk ke dalam jajaran pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%.
Dalam laporan terbaru, Jagat Raya Imajinasi tercatat mengantongi sebanyak 1,21 miliar saham Bank Amar, yang setara dengan 6,58% kepemilikan. Aksi pembelian saham tersebut juga difasilitasi oleh Samuel Sekuritas, menandakan keterlibatan institusi ini dalam kedua sisi transaksi: penjual lama dan pembeli baru.
Perusahaan Jagat Raya Imajinasi sendiri berkantor di kawasan bisnis prestisius, yakni di Pacific Century Place. Masuknya mereka sebagai pemegang saham baru Bank Amar langsung memicu sentimen positif di pasar modal, karena pelaku pasar menilai langkah ini sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek kinerja dan pertumbuhan Bank Amar ke depan.
Nilai Transaksi Pembelian Capai Ratusan Miliar Rupiah
Berdasarkan data dari keterbukaan informasi yang telah disampaikan, Jagat Raya Imajinasi diketahui melakukan pembelian saham AMAR di harga rata-rata 119 per lembar. Bila dihitung secara keseluruhan, nilai transaksi pembelian saham tersebut diperkirakan mencapai Rp 144,08 miliar.
Angka ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pelaku pasar, sebab menunjukkan besarnya dana segar yang digelontorkan oleh investor baru untuk mengambil alih sebagian porsi saham yang dilepas oleh investor lama. Tak heran bila sentimen pasar terhadap saham AMAR langsung berubah menjadi sangat positif, tercermin dari kenaikan harga saham yang menyentuh batas ARA.
Struktur Kepemilikan AMAR Terbaru Setelah Aksi Korporasi
Melihat dari struktur kepemilikan terbaru hingga akhir Juni 2025, PT Bank Amar Indonesia Tbk masih dikendalikan oleh Toleram Pte. Ltd. sebagai pemegang saham mayoritas dengan porsi sebesar 75,25%. Selain itu, Vishal Tulsian masih tercatat sebagai pemilik saham individu dengan kepemilikan sebesar 1,59%, sementara porsi saham publik berada pada angka 7,93%.
Dengan penambahan nama Jagat Raya Imajinasi dalam daftar pemilik saham di atas 5%, maka peta kekuatan pemegang saham AMAR pun mengalami perubahan. Perusahaan tersebut kini secara resmi memiliki kendali signifikan terhadap arah dan keputusan strategis Bank Amar, bersanding dengan Toleram dan pemegang saham lainnya.
Lonjakan Saham dan Spekulasi Prospek Bank Amar
Kondisi saham AMAR yang tiba-tiba melonjak dalam satu sesi perdagangan menimbulkan berbagai spekulasi di pasar. Beberapa analis melihat pergerakan ini sebagai respons terhadap kepercayaan investor baru terhadap potensi pertumbuhan Bank Amar, terutama dalam ranah digital banking.
Namun, tidak sedikit juga yang menilai bahwa aksi lepas saham oleh investor lama dan masuknya investor baru bisa menandakan adanya restrukturisasi kepemilikan atau bahkan strategi korporasi jangka panjang yang akan diumumkan di kemudian hari.
Yang jelas, lonjakan harga hingga 34,1% tersebut memberi keuntungan instan bagi investor yang masuk pada harga bawah. Perlu dicermati pula apakah harga saham AMAR akan stabil di level baru ini atau justru akan mengalami koreksi dalam beberapa hari ke depan seiring dengan perkembangan informasi lebih lanjut dari emiten maupun para pemegang saham utamanya.
Sinyal Kepercayaan Baru atau Spekulasi Pasar?
Masuknya Jagat Raya Imajinasi sebagai pemegang saham baru Bank Amar menjadi babak baru dalam dinamika kepemilikan perusahaan perbankan berbasis digital ini. Nilai transaksi besar dan lonjakan harga saham yang tajam memperlihatkan bahwa pasar memberikan perhatian khusus terhadap setiap pergerakan saham AMAR.
Apakah ini pertanda kepercayaan baru dari investor terhadap potensi AMAR? Atau hanya sekadar euforia sesaat yang dipicu oleh aksi lepas saham dari pemilik lama? Waktu yang akan membuktikan.
Namun satu hal yang pasti, Bank Amar kini berada di bawah sorotan pasar. Dan pergerakan berikutnya, baik dari sisi harga saham maupun aksi korporasi, akan terus dinantikan oleh para investor.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Cek Tarif Listrik 2025 Lengkap per Golongan
- 26 Juli 2025
3.
4.
Empat Tambang Nikel RI Masuk Daftar Dunia
- 26 Juli 2025
5.
Intip Rumah Murah Majalengka Rp 160 Jutaan
- 26 Juli 2025