
JAKARTA - Harga emas hari ini menjadi perhatian utama para investor dan masyarakat di Yogyakarta. Di tengah fluktuasi ekonomi global, harga emas di pasaran lokal menunjukkan perkembangan yang bervariasi. Emas keluaran Logam Mulia (Antam) mengalami penurunan harga, sementara harga emas di Pegadaian justru merangkak naik. Seperti yang tercatat, harga emas Antam Logam Mulia hari ini berada di level Rp 1.706.000 per gram, turun Rp 3.000 dari harga kemarin yang berada di Rp 1.709.000. Sebaliknya, emas di Pegadaian mengalami kenaikan harga sebesar Rp 5.000, dengan harga saat ini mencapai Rp 1.752.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 1.747.000.
Fluktuasi harga emas ini tentu menarik perhatian banyak pihak, terutama bagi para pelaku pasar dan investor. “Pergerakan harga emas ini memang wajar terjadi, mengingat kondisi pasar global yang sedang tidak stabil,” ujar Ahmad Syafii, analis pasar dari Jogja Investment Group. “Kondisi ekonomi dunia yang dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter sejumlah negara memang memberikan dampak signifikan terhadap harga emas.”
UBS Pegadaian Turun, Antam Mulia Retro Ikut Melemah
Tidak hanya emas produksi Antam, varian lain seperti UBS Pegadaian turut mengalami sedikit penurunan. Harga emas UBS Pegadaian turun Rp 1.000 menjadi Rp 1.688.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.689.000. Di sisi lain, emas Antam Mulia Retro Pegadaian juga mencatat penurunan Rp 2.000, sehingga harganya menjadi Rp 1.717.000 dari harga sebelumnya Rp 1.719.000.
Sementara itu, bagi konsumen yang ingin membeli emas dalam ukuran yang lebih kecil, harga untuk emas Antam Logam Mulia dengan berat 0,5 gram saat ini berada di Rp 903.000. Harga ini menunjukkan bahwa variasi harga tidak hanya mempengaruhi emas berukuran 1 gram tetapi juga versi yang lebih kecil dan lebih terjangkau oleh konsumen umum.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Naik turunnya harga emas bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam negeri maupun internasional. Ahmad Syafii menjelaskan, “Harga emas secara global dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS, tingkat inflasi, serta kebijakan suku bunga bank sentral di berbagai negara. Selain itu, ketegangan politik internasional juga bisa memicu investor untuk mengalihkan investasinya ke komoditi yang lebih aman seperti emas.”
Harga emas yang fluktuatif juga bisa disebabkan oleh perubahan dalam indeks harga saham global dan keputusan-keputusan yang diambil oleh pelaku pasar besar. Ketidakpastian politik dan ekonomi dapat mendorong investor untuk mencari investasi yang lebih aman, seperti emas, yang dianggap sebagai aset pelindung nilai saat krisis.
Dampak bagi Masyarakat dan Investor Lokal
Perubahan harga emas ini memiliki dampak besar bagi masyarakat dan investor lokal di Jogja. Sebagai salah satu instrumen investasi yang populer, emas seringkali menjadi pilihan bagi masyarakat Jogja yang ingin mengamankan aset mereka dari inflasi. “Masyarakat perlu melihat fluktuasi harga ini sebagai peluang. Ketika harga turun, ini saat yang tepat untuk membeli dan ketika harga naik, bisa menjadi waktu yang tepat untuk menjual,” ujar Budi Santoso, seorang pedagang emas di Malioboro.
Sementara itu, bagi investor, pergerakan harga emas juga menjadi indikator penting untuk menentukan strategi investasi ke depan. Stabilitas harga emas memberikan kepastian akan nilai pengembalian investasi, yang menjadi pertimbangan utama untuk jangka panjang.

David
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Industri Otomotif China Melesat, Chery Capai 5 Juta Ekspor
- 06 Agustus 2025
2.
Penyeberangan Banda Aceh Sabang Dilayani Satu Kapal Saja
- 06 Agustus 2025
3.
Erick Thohir Percepat Naturalisasi Dua Calon Pemain Timnas
- 06 Agustus 2025
4.
7 Langkah Sertifikasi Halal untuk UMKM di 2025
- 06 Agustus 2025
5.
BPJS Kesehatan Kini Lindungi 98 Persen Penduduk
- 06 Agustus 2025