JAKARTA - Masyarakat Sumatra Selatan yang ingin menyeberang ke Pulau Bangka pada Jumat, 25 Juli 2025, dapat memanfaatkan layanan dari sembilan armada kapal feri yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA), Kabupaten Banyuasin. Pelabuhan ini terus menjadi akses vital yang menghubungkan Pulau Sumatra dan Pulau Bangka, khususnya jalur TAA–Muntok.
Sebagai pelabuhan terbesar di wilayah Sumatera Selatan, Pelabuhan TAA menempati posisi strategis di Pantai Timur Sumatra dan langsung berhadapan dengan Selat Bangka. Posisinya yang menguntungkan membuat pelabuhan ini menjadi pilihan utama bagi warga serta wisatawan untuk menyeberang, terutama saat libur atau akhir pekan.
Keberadaan pelabuhan TAA tidak hanya melayani kebutuhan logistik antar-pulau, tetapi juga mendukung mobilitas warga dalam berbagai sektor, termasuk perdagangan, pariwisata, dan transportasi umum. Dengan terus meningkatnya arus penyeberangan, manajemen pelabuhan berkomitmen memastikan kelancaran jadwal dan keselamatan pelayaran.
Kondisi Cuaca Terkini di Wilayah TAA
Menurut prakiraan terbaru, kondisi cuaca dan laut di sekitar Pelabuhan Tanjung Api-api pada Jumat, 25 Juli 2025 diprediksi cukup kondusif untuk pelayaran. Cuaca akan bervariasi dari cerah hingga berawan tebal, dengan potensi hujan ringan. Suhu udara diperkirakan berada antara 25 hingga 32 derajat celsius.
Angin yang bertiup di wilayah pelabuhan berasal dari berbagai arah, namun umumnya dari barat laut hingga timur laut. Kecepatan angin tergolong ringan, sekitar 4 hingga 5 knot. Gelombang laut juga diperkirakan dalam batas sangat rendah, sehingga dianggap aman untuk aktivitas penyeberangan.
Kondisi ini tentunya mendukung operasional kapal feri, namun pihak pelabuhan tetap mengimbau agar para calon penumpang waspada terhadap potensi perubahan cuaca sewaktu-waktu yang dapat memengaruhi jadwal keberangkatan.
Jadwal Lengkap Penyeberangan Feri Jumat, 25 Juli 2025
Untuk mendukung kelancaran perjalanan, sembilan penyeberangan telah dijadwalkan secara berkala sepanjang hari. Armada kapal feri disiapkan untuk melayani rute Tanjung Api-api menuju Muntok, Bangka Barat.
Berikut adalah jadwal lengkap penyeberangan yang tersedia:
07.00 WIB – Penyeberangan Pertama
09.00 WIB – Penyeberangan Kedua
11.00 WIB – Penyeberangan Ketiga
13.00 WIB – Penyeberangan Keempat
15.00 WIB – Penyeberangan Kelima
17.00 WIB – Penyeberangan Keenam
19.00 WIB – Penyeberangan Ketujuh
21.00 WIB – Penyeberangan Kedelapan
00.00 WIB – Penyeberangan Kesembilan
Dengan jadwal ini, pengguna jasa pelabuhan memiliki banyak pilihan waktu untuk menyeberang. Namun, pihak pengelola mengingatkan bahwa perubahan jadwal dapat terjadi sewaktu-waktu akibat faktor eksternal seperti cuaca buruk atau gelombang tinggi.
Tarif Penyeberangan Resmi Rute TAA–Bangka
Bagi penumpang dan pengguna kendaraan pribadi yang ingin menggunakan jasa kapal feri, tarif resmi telah ditetapkan berdasarkan kategori penumpang dan jenis kendaraan. Penyesuaian harga ini diharapkan dapat mencerminkan layanan yang diberikan sekaligus mendukung keberlangsungan operasional pelabuhan.
Berikut daftar tarif penyeberangan terbaru dari TAA ke Muntok:
Penumpang tanpa kendaraan: Rp51.200
Golongan 1 (sepeda): Rp66.710
Golongan 2 (sepeda motor <500 cc): Rp123.350
Golongan 3 (sepeda motor >500 cc): Rp207.000
Golongan 4 (mobil penumpang): Rp966.240
Golongan 4 (mobil barang): Rp839.726
Golongan 5 (mobil besar penumpang): Rp1.707.710
Golongan 5 (mobil besar barang): Rp1.558.454
Golongan 6 (bus penumpang): Rp2.800.820
Golongan 6 (kendaraan barang besar): Rp2.404.908
Golongan 7 (kendaraan panjang 10–12 meter): Rp2.854.373
Golongan 8 (kendaraan >12 meter): Rp4.096.810
Tarif tersebut berlaku untuk sekali jalan dan telah memperhitungkan aspek pelayanan, keamanan, serta fasilitas selama perjalanan. Calon penumpang disarankan membeli tiket lebih awal untuk menghindari antrean panjang, terutama saat puncak arus penyeberangan.
Sejarah dan Peran Strategis Pelabuhan TAA
Pelabuhan Tanjung Api-api mulai beroperasi penuh pada tahun 2007 dan sejak itu mengalami peningkatan peran signifikan. Sebelumnya, jalur penyeberangan dari Palembang ke Bangka dilakukan melalui Pelabuhan Sungai Musi 35 Ilir yang sering terkendala sedimentasi dan pasang surut.
Dengan dibukanya Pelabuhan TAA, waktu tempuh dari Sumatra ke Bangka dapat dipangkas drastis dari sebelumnya 10 jam menjadi hanya 3–4 jam. Efisiensi ini menjadikan TAA sebagai simpul penting transportasi laut di kawasan Sumatera bagian selatan.
Peran vital pelabuhan juga semakin terasa saat musim liburan, di mana lonjakan penumpang bisa mencapai ribuan orang per hari. Dukungan fasilitas pelabuhan yang terus diperbarui membuat TAA tetap relevan sebagai titik utama penyeberangan antarpulau.
Pelabuhan ini pun tidak hanya melayani kebutuhan warga Banyuasin dan Palembang, tetapi juga pengguna dari provinsi tetangga yang membutuhkan akses cepat dan efisien ke Pulau Bangka.