Kesehatan Mental Jadi Kunci Sukses Karier

Kesehatan Mental Jadi Kunci Sukses Karier
Kesehatan Mental Jadi Kunci Sukses Karier

JAKARTA - Kesehatan mental semakin menjadi perhatian di berbagai aspek kehidupan, termasuk di lingkungan kerja. Jika selama ini perusahaan hanya menyoroti performa dan pencapaian target, kini sudah waktunya perusahaan turut memikirkan bagaimana kondisi psikologis para karyawan di balik semua angka dan hasil tersebut.

Topik ini kembali ditegaskan oleh Annisa Axelta, M.Psi, seorang psikolog dari Eka Hospital Bekasi, dalam kegiatan Bincang Kesehatan yang digelar di Kafe Soedi Mampir. Dalam paparannya, Annisa menyampaikan bahwa pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja bukan hanya untuk kepentingan individu, tetapi juga demi keberlangsungan perusahaan itu sendiri.

“Kesehatan mental ini sangat penting di lingkungan kerja baik bagi perusahaan maupun karyawan. Oleh karena itu hal ini harus diperhatikan betul karena dampaknya bisa merugikan jika diabaikan,” ungkap Annisa saat menyampaikan materi.

Baca Juga

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Raih Sambutan Positif

Sudut pandang ini menjadi sangat relevan di tengah berbagai tekanan yang dihadapi para pekerja saat ini. Target yang tinggi, jam kerja yang panjang, persaingan di antara rekan kerja, serta tekanan sosial dari luar membuat beban mental karyawan kian berat. Jika tidak diantisipasi sejak dini, kondisi ini bisa berujung pada gangguan psikologis yang serius.

Dampak Langsung pada Produktivitas dan Kinerja

Annisa menjelaskan bahwa gangguan kesehatan mental di tempat kerja dapat membawa berbagai konsekuensi negatif, terutama bagi karyawan itu sendiri. Salah satu dampak yang paling nyata adalah penurunan produktivitas. Karyawan yang mengalami stres berkepanjangan cenderung kesulitan fokus dan kurang efektif dalam menyelesaikan tugas.

Selain itu, kualitas pekerjaan pun bisa menurun. Ketika seseorang mengalami tekanan emosional, ia menjadi mudah lelah, cepat marah, dan sering kali mengalami konflik dengan rekan kerja. Kondisi ini memperbesar risiko konflik interpersonal yang dapat merusak dinamika tim.

Lebih jauh lagi, gangguan mental juga bisa berdampak pada absensi kerja. Karyawan mungkin mengambil cuti sakit lebih sering, atau bahkan memilih mengundurkan diri karena merasa tidak mampu mengelola tekanan. Akumulasi dari semua hal ini membuat kualitas hidup pekerja menjadi turun drastis, baik dari sisi profesional maupun pribadi.

Perusahaan Juga Bisa Rugi Besar

Tak hanya dari sisi individu, perusahaan pun bisa terkena imbas yang signifikan apabila mengabaikan pentingnya kesehatan mental. Menurut Annisa, beberapa dampak yang sering terjadi di antaranya adalah meningkatnya biaya pengobatan dan klaim kesehatan, terutama jika masalah psikis berujung pada gangguan fisik.

Masalah lain yang muncul adalah tingginya angka turnover karyawan, yang tentu menjadi tantangan tersendiri bagi bagian SDM. Karyawan yang mengalami tekanan mental cenderung memilih mencari lingkungan kerja baru yang lebih suportif.

Selain itu, kondisi ini bisa menurunkan moral dan semangat kerja tim secara menyeluruh. Dalam jangka panjang, perusahaan juga berpotensi kehilangan karyawan-karyawan kreatif dan inovatif karena tekanan lingkungan yang tidak sehat. Dampak reputasi pun tidak dapat dihindari apabila perusahaan dikenal tidak peduli pada kesehatan mental para pekerjanya.

Jenis Gangguan Mental yang Sering Muncul

Annisa menyebutkan bahwa beberapa gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemukan di lingkungan kerja antara lain:

Stres kerja

Kecemasan atau anxiety

Depresi

Burnout

Gangguan panik

Gejala-gejala awal yang muncul bisa berupa rasa lelah yang berlebihan, sulit tidur, mudah marah, merasa hampa, atau kehilangan motivasi bekerja. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa gejala tersebut bisa mengarah pada kondisi mental yang lebih serius.

Strategi Pencegahan dan Penanganan

Lalu, bagaimana cara menjaga agar kesehatan mental tetap prima di tempat kerja?

Menurut Annisa, kunci utamanya adalah mengenali pemicu stres dan mencari cara efektif untuk meresponsnya. Misalnya, jika seseorang mengetahui bahwa tumpukan pekerjaan menjadi sumber stres, maka perlu diupayakan manajemen waktu yang lebih baik atau berdiskusi dengan atasan tentang pembagian beban kerja.

Strategi lain yang bisa dilakukan antara lain:

Membangun dukungan sosial dari teman kerja atau keluarga

Menjaga pola makan dan olahraga rutin

Melakukan relaksasi atau meditasi secara teratur

Mengikuti kegiatan yang disenangi di luar pekerjaan

Mengambil jeda sejenak (break) saat mulai merasa penat

Namun, jika gejala sudah mengganggu aktivitas harian, maka langkah terbaik adalah mencari bantuan profesional. Dalam hal ini, psikolog atau psikiater bisa membantu memberikan diagnosis dan terapi yang sesuai.

“Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala gangguan kesehatan mental yang mengganggu, penting mencari bantuan profesional secepatnya. Hal ini penting guna mencegah dampak yang lebih buruk,” tegas Annisa menutup sesi bincang.

Perusahaan Perlu Proaktif

Di samping itu, penting juga bagi perusahaan untuk bersikap proaktif. Budaya kerja yang suportif bisa dibentuk melalui berbagai cara, misalnya:

Menyediakan fasilitas konseling psikologis

Memberikan pelatihan manajemen stres untuk seluruh karyawan

Menciptakan lingkungan komunikasi yang terbuka antara atasan dan bawahan

Menyusun kebijakan kerja fleksibel saat dibutuhkan, seperti WFH atau jam kerja yang lebih lentur

Perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan mental karyawan akan lebih mudah mempertahankan tenaga kerja berbakat, membangun budaya kerja yang positif, serta memperkuat daya saing.

Menutup dengan Kesadaran Bersama

Menjaga kesehatan mental bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Baik pekerja maupun perusahaan perlu bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung, memahami satu sama lain, dan mendorong terwujudnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Dengan pendekatan holistik, kita tidak hanya mencetak karyawan yang produktif, tapi juga pribadi yang sehat secara utuh. Dan pada akhirnya, lingkungan kerja yang sehat mentalnya akan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Kapal Pelni Merauke Dobo Agustus 2025 Telah Dirilis

Jadwal Kapal Pelni Merauke Dobo Agustus 2025 Telah Dirilis

Lari Warna Nusantara Freeport Indonesia Semarak HUT RI

Lari Warna Nusantara Freeport Indonesia Semarak HUT RI

Hutama Karya Cetak Rekor Proyek Tol Efisien

Hutama Karya Cetak Rekor Proyek Tol Efisien

Jasa Marga Tanamkan Nilai TJSL Sejak Dini

Jasa Marga Tanamkan Nilai TJSL Sejak Dini

Perusahaan Tambang Wajib Taat Regulasi Lingkungan ESDM

Perusahaan Tambang Wajib Taat Regulasi Lingkungan ESDM