
JAKARTA - Konsumen di Jawa Timur kembali harus menyesuaikan diri dengan dinamika harga kebutuhan pokok. Perubahan harga yang cukup mencolok terjadi pada komoditas penting seperti bawang merah, cabai, dan daging sapi. Beberapa di antaranya mengalami kenaikan, sementara yang lain justru menunjukkan penurunan harga. Kondisi ini menggambarkan situasi pasar yang terus bergerak, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.
Informasi ini diperoleh dari pantauan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur yang diperbarui pada Selasa, 22 Juli 2025 pukul 09.49 WIB. Dari data tersebut terlihat bahwa sejumlah harga sembako mengalami fluktuasi yang layak menjadi perhatian bagi konsumen maupun pelaku pasar.
Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga
Baca Juga
Beberapa komoditas penting mengalami kenaikan harga, meskipun tidak dalam jumlah signifikan. Di antaranya adalah bawang merah, cabai keriting, dan daging sapi paha belakang.
Bawang merah mengalami kenaikan sebesar Rp516, sehingga harga per kilogramnya kini menjadi Rp42.144.
Cabai keriting juga ikut naik sebesar Rp123, menjadikan harganya menjadi Rp31.441 per kilogram.
Daging sapi paha belakang naik sebesar Rp320, dengan harga terbaru mencapai Rp118.970 per kilogram.
Kenaikan ini tentu membawa dampak bagi konsumen rumah tangga dan pelaku usaha kuliner. Meskipun nominal kenaikannya tidak terlalu tajam, tren ini tetap berpotensi mempengaruhi pengeluaran harian, terutama bagi masyarakat yang menggantungkan konsumsi pada bahan pokok tersebut.
Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga
Di sisi lain, terdapat pula komoditas yang justru mengalami penurunan harga, seperti cabai rawit merah. Harga komoditas ini turun sebesar Rp1.017, kini berada di angka Rp41.426 per kilogram. Penurunan ini menjadi angin segar bagi konsumen, mengingat cabai rawit seringkali menjadi penyumbang inflasi karena harganya yang fluktuatif.
Stabilitas Harga Sembako Lainnya
Sementara itu, sejumlah bahan pokok lain dilaporkan berada dalam kondisi stabil dibandingkan hari sebelumnya. Berikut adalah daftar harga sembako yang tercatat di wilayah Jawa Timur:
Beras Premium: Rp14.957/kg
Beras Medium: Rp12.957/kg
Gula Kristal Putih: Rp16.652/kg
Minyak Goreng Curah: Rp18.482/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp20.065/liter
Minyak Goreng Sederhana: Rp17.317/liter
Minyakita: Rp16.499/liter
Daging Ayam Ras: Rp31.684/kg
Daging Ayam Kampung: Rp68.516/kg
Telur Ayam Ras: Rp27.302/kg
Telur Ayam Kampung: Rp46.811/kg
Susu Kental Manis Bendera: Rp12.494/370gr
Susu Kental Manis Indomilk: Rp12.450/370gr
Susu Bubuk Bendera: Rp42.273/400gr
Susu Bubuk Indomilk: Rp41.489/400gr
Garam Halus: Rp9.518/kg
Cabai Merah Besar: Rp32.506/kg
Cabai Merah Keriting: Rp31.441/kg
Bawang Merah: Rp42.144/kg
Bawang Putih: Rp30.961/kg
Gas Elpiji: Rp19.597/tabung
Harga-harga ini bisa menjadi acuan bagi masyarakat dalam merencanakan belanja harian atau bulanan, serta bagi pelaku usaha dalam menentukan harga jual produk.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga
Naik turunnya harga sembako di pasar bukan tanpa sebab. Beberapa faktor yang memengaruhi fluktuasi tersebut antara lain:
Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan. Jika permintaan meningkat tetapi pasokan terbatas, maka harga cenderung mengalami lonjakan. Sebaliknya, pasokan yang melimpah saat permintaan menurun bisa mendorong harga turun.
Kondisi cuaca ekstrem atau bencana alam. Perubahan iklim, banjir, atau kekeringan bisa menghambat distribusi atau produksi bahan pangan, sehingga berdampak pada harga.
Perubahan musim yang memengaruhi hasil pertanian. Panen raya atau masa tanam memengaruhi ketersediaan barang. Saat panen berlimpah, harga cenderung stabil atau menurun. Sebaliknya, ketika masa tanam, pasokan bisa menurun sehingga harga naik.
Dari sisi distribusi, kelancaran logistik juga memainkan peran penting. Hambatan distribusi dari produsen ke konsumen, baik karena infrastruktur maupun regulasi, bisa turut memengaruhi harga di pasar.
Dampak bagi Konsumen dan Pelaku Usaha
Perubahan harga, meskipun kecil, tetap memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Konsumen cenderung mengurangi pembelian atau mencari alternatif ketika harga naik. Di sisi lain, pelaku usaha seperti warung makan atau pedagang kecil harus menyiasati perubahan harga agar tetap kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk selalu memantau harga pasar. Mengelola pengeluaran dengan bijak dan menyesuaikan menu atau belanja harian bisa membantu menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga. Sementara itu, pelaku usaha juga diharapkan adaptif dalam merespons dinamika pasar yang cepat berubah.
Kondisi harga sembako yang mengalami fluktuasi menggambarkan dinamika pasar yang hidup dan kompleks. Kenaikan bawang merah, cabai keriting, serta daging sapi dan penurunan harga cabai rawit merah menunjukkan perlunya perhatian pada faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan pasar. Dengan tetap memantau perkembangan harga dan memahami penyebabnya, baik konsumen maupun pelaku usaha dapat lebih siap menghadapi perubahan dan mengelola dampaknya dengan lebih baik.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Ramen, Kuliner Jepang yang Kini Populer di Indonesia
- 22 Juli 2025
2.
Promo Diskon Camilan di Indomaret Hari Ini
- 22 Juli 2025
3.
4.
Bryan Mbeumo Resmi ke Manchester United
- 22 Juli 2025