
JAKARTA - Indonesia tengah mempersiapkan langkah besar dalam pengembangan sektor energi dengan rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang semakin nyata. Dalam sebuah pertemuan penting di Paris, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan dari Prancis sangat tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam program kelistrikan di Indonesia, termasuk di antaranya pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Hal ini disampaikan Hashim saat menghadiri forum bisnis yang melibatkan Kamar Dagang Indonesia dan Mouvement des Entreprises de France (Mouvement des Perusahaan Prancis) di Paris. Forum tersebut berlangsung bersamaan dengan kunjungan Presiden Indonesia ke Prancis dalam rangka menghadiri perayaan Bastille Day atas undangan Presiden Emmanuel Macron.
Hashim menjelaskan, “Banyak perusahaan Eropa khususnya Prancis, ingin berpartisipasi dalam program misalnya kelistrikan.” Pernyataan ini menegaskan adanya peluang besar kerja sama di sektor energi antara Indonesia dan Prancis, terutama mengingat keunggulan Prancis dalam teknologi nuklir. “Kalian juga tahu ya bahwa industri nuklir Prancis sangat kuat. (Sebanyak) 80% listrik di Prancis, itu hasil dari tenaga nuklir. Ya, mungkin perusahaan Prancis, mau partisipasi dalam program itu,” tambahnya.
Baca Juga
Prancis dikenal sebagai salah satu negara dengan teknologi nuklir terdepan di dunia, yang sebagian besar kebutuhan listriknya dihasilkan dari pembangkit nuklir. Potensi kolaborasi ini sangat strategis bagi Indonesia, yang tengah mengupayakan diversifikasi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional sekaligus mendukung target pengurangan emisi karbon.
Lebih lanjut, Hashim mengungkapkan bahwa Presiden RI telah menyetujui pembangunan pembangkit tenaga nuklir berkapasitas awal 500 megawatt. Ini merupakan langkah awal yang nantinya akan ditingkatkan hingga mencapai 10 gigawatt kapasitas nuklir di masa depan. Hal ini menandai komitmen serius pemerintah dalam mengadopsi energi nuklir sebagai bagian penting dari bauran energi nasional.
“Sebenarnya belum ditentukan,” ujarnya mengenai lokasi pembangunan pembangkit tersebut. Namun, ia menambahkan bahwa sebagian besar pembangkit nuklir akan dibangun di wilayah Indonesia bagian Barat, yang memang memiliki kebutuhan listrik lebih tinggi. Meski demikian, wilayah Indonesia bagian Timur juga diprediksi membutuhkan teknologi nuklir, khususnya dalam bentuk pembangkit yang lebih kecil dan fleksibel.
Untuk wilayah Timur Indonesia, model yang dipertimbangkan adalah Small Modular Reactors (SMR) — pembangkit nuklir berkapasitas di bawah 300 megawatt yang relatif lebih kecil dan dapat dibangun lebih cepat serta lebih aman. Mengacu pada keterangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Atom Internasional (IAEA), SMR menawarkan solusi pembangkit listrik yang cocok untuk daerah-daerah terpencil dengan infrastruktur terbatas.
Hashim menambahkan bahwa teknologi SMR ini bahkan bisa dibuat dalam bentuk terapung, yaitu kapal atau kapal tongkang yang dilengkapi pembangkit nuklir. Model terapung ini sangat ideal untuk wilayah Indonesia bagian Timur yang terdiri dari banyak pulau, sehingga memudahkan distribusi energi tanpa harus membangun fasilitas di darat yang mahal dan sulit.
Salah satu isu yang sering menjadi perhatian dalam pengembangan tenaga nuklir adalah keselamatan. Namun, Hashim menegaskan bahwa teknologi nuklir merupakan salah satu sumber energi paling aman di dunia saat ini. Ia menjelaskan bahwa sejak puluhan tahun terakhir, hanya ada tiga kecelakaan nuklir besar yang tercatat, yaitu di Chernobyl, Three Mile Island, dan Fukushima. Ketiga kejadian tersebut, menurutnya, disebabkan oleh kesalahan manusia.
“Dan ternyata setelah dikaji, itu semua human error... Itu semua kesalahan tenaga manusia. Jadi salah satu yang bisa kita pakai adalah AI,” jelas Hashim. Ia menegaskan pentingnya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pengoperasian pembangkit nuklir untuk meminimalkan kesalahan manusia. Dengan otomatisasi dan pengendalian menggunakan komputer, risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin.
“Nanti tenaga nuklir akan dikendalikan dengan komputer dan sebagainya supaya tidak ada human error lagi. Nanti tenaga manusia hanya pelengkap saja,” tambahnya. Inovasi teknologi ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan publik dan mempercepat penerimaan energi nuklir sebagai sumber energi yang andal dan ramah lingkungan.
Dalam konteks lebih luas, rencana pengembangan energi nuklir ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 pemerintah Indonesia. Dalam dokumen tersebut, pemerintah berencana membangun pembangkit baru dengan total kapasitas 69,5 gigawatt dalam sepuluh tahun ke depan. Sekitar 76 persen dari kapasitas tersebut akan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk tenaga surya, angin, air, dan nuklir.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mewujudkan bauran energi yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pembangunan pembangkit nuklir akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target emisi nasional, sekaligus meningkatkan ketahanan energi.
Dengan antusiasme dan dukungan dari negara maju seperti Prancis, yang memiliki teknologi nuklir terdepan, Indonesia berada pada posisi yang sangat baik untuk mewujudkan ambisinya dalam pengembangan energi nuklir. Kolaborasi ini tidak hanya membuka peluang investasi dan transfer teknologi, tetapi juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Indonesia di bidang energi nuklir.
Kesimpulannya, dengan dukungan dari Prancis dan penerapan teknologi mutakhir seperti SMR dan AI, Indonesia akan mampu membangun pembangkit listrik tenaga nuklir yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian energi dan pencapaian target pengurangan emisi yang ambisius.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Insentif Pajak Kendaraan di Banten
- 18 Juli 2025
2.
Penerbangan Perdana Pesawat Besar Tiba di Nabire
- 18 Juli 2025
3.
Timnas Diingatkan Erick Thohir Jelang Lawan Filipina
- 18 Juli 2025
4.
Bansos Rp200 Ribu untuk 18 Juta Keluarga
- 18 Juli 2025
5.
BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Sore Ini
- 18 Juli 2025