
JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di seluruh Indonesia mengalami penyesuaian terbaru. Perubahan harga ini terutama terjadi pada produk BBM non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Penyesuaian dilakukan sebagai respons terhadap berbagai faktor, termasuk biaya produksi dan distribusi, serta dinamika pasar energi global.
Kenaikan harga ini mulai berlaku sejak awal bulan Juli dan berdampak pada sejumlah wilayah di Indonesia. Misalnya, di Jawa Barat, harga Pertamax naik dari Rp12.100 menjadi Rp12.500 per liter. Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan dari Rp13.050 menjadi Rp13.500 per liter. Produk Pertamax Green 95 turut naik dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter. Demikian pula, Dexlite meningkat dari Rp12.740 menjadi Rp13.320 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.200 menjadi Rp13.650 per liter.
Perubahan harga BBM ini penting untuk diperhatikan oleh masyarakat dan pelaku industri agar dapat mengantisipasi dampak pada biaya transportasi dan operasional sehari-hari.
Baca Juga
Variasi Harga BBM di Berbagai Wilayah Indonesia
Harga BBM Pertamina tidak seragam di seluruh wilayah Indonesia karena adanya perbedaan biaya distribusi dan kebijakan regional. Berikut rincian harga BBM Pertamina yang berlaku di beberapa provinsi dan zona perdagangan bebas (Free Trade Zone):
Aceh: Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp13.610, Pertamina Dex Rp13.950.
Free Trade Zone Sabang: Pertamax Rp11.800, Dexlite Rp12.460.
Sumatera Utara: Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp13.610, Pertamina Dex Rp13.950.
Sumatera Barat dan Riau: Pertamax Rp13.100, Pertamax Turbo Rp14.100, Dexlite Rp13.900, Pertamina Dex Rp14.250.
Kepulauan Riau dan Jambi: Sama dengan Sumatera Barat dan Riau.
Bengkulu dan Sumatera Selatan: Pertamax Rp13.100, Pertamax Turbo Rp14.100, Dexlite Rp13.900, Pertamina Dex Rp14.250.
Bangka Belitung dan Lampung: Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp13.610, Pertamina Dex Rp13.950.
Free Trade Zone Batam: Pertamax Rp12.000, Pertamax Turbo Rp12.800, Dexlite Rp12.640, Pertamina Dex Rp13.000.
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur: Pertamax Rp12.500, Pertamax Turbo Rp13.500, Pertamax Green 95 Rp13.250, Dexlite Rp13.320, Pertamina Dex Rp13.650. Di Nusa Tenggara Timur, Solar Nonsubsidi juga tersedia dengan harga Rp13.220.
Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, dan Utara: Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp13.610, Pertamina Dex Rp13.950.
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Tenggara, Selatan, dan Barat: Harga seragam seperti Kalimantan.
Maluku dan Maluku Utara: Pertamax Rp12.800, Dexlite Rp13.610.
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya: Pertamax Rp12.800, Pertamax Turbo Rp13.800, Dexlite Rp13.610.
Dampak Kenaikan Harga BBM pada Konsumen dan Industri
Kenaikan harga BBM non-subsidi memberikan dampak langsung bagi konsumen yang menggunakan BBM jenis ini untuk kendaraan pribadi maupun operasional bisnis. Bagi masyarakat umum, kenaikan ini menambah pengeluaran sehari-hari untuk bahan bakar kendaraan.
Sementara itu, sektor industri dan transportasi yang sangat bergantung pada BBM non-subsidi harus melakukan penyesuaian terhadap biaya produksi dan distribusi. Hal ini dapat berimplikasi pada kenaikan harga barang dan jasa secara umum.
Namun demikian, BBM subsidi seperti solar subsidi dan premium tetap diatur pemerintah dengan harga khusus untuk menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Langkah ini bertujuan agar kelompok masyarakat yang paling rentan tidak terlalu terbebani oleh fluktuasi harga energi.
Transparansi dan Informasi Harga BBM untuk Masyarakat
Pertamina menyediakan berbagai kanal resmi untuk menginformasikan harga BBM terbaru agar konsumen bisa mengakses informasi secara cepat dan akurat. Salah satunya adalah aplikasi MyPertamina dan situs resmi perusahaan. Dengan adanya kemudahan akses informasi ini, masyarakat dapat menghindari kebingungan dan mendapatkan harga yang sesuai di wilayahnya.
Informasi harga yang lengkap dan transparan juga membantu pemerintah dan pelaku bisnis dalam melakukan perencanaan keuangan dan operasional, khususnya dalam menghadapi perubahan pasar energi yang dinamis.
Menjaga Keseimbangan Antara Kebutuhan dan Harga
Penyesuaian harga BBM non-subsidi oleh Pertamina merupakan bagian dari mekanisme pasar yang berusaha menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi nasional dan keberlanjutan penyediaan pasokan. Faktor global seperti harga minyak dunia dan biaya distribusi turut memengaruhi harga yang ditetapkan.
Penting bagi masyarakat untuk selalu memperhatikan perkembangan harga ini dan menyesuaikan konsumsi BBM secara bijak. Begitu pula, pemerintah dan Pertamina terus melakukan evaluasi dan pemantauan untuk memastikan harga BBM tetap wajar dan terjangkau, sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.
Dengan informasi yang lengkap dan terpercaya, konsumen dapat mengambil keputusan terbaik dalam penggunaan BBM sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.