
JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Jawa Timur selalu menarik untuk diamati karena berpengaruh langsung terhadap pengeluaran masyarakat sehari-hari. Pada hari ini, terjadi perubahan harga pada beberapa bahan pokok utama. Harga cabai rawit dan daging ayam kampung mengalami penurunan, sementara cabai besar dan daging sapi menunjukkan kenaikan. Sementara bahan pokok lain cenderung stabil tanpa perubahan signifikan.
Sembako merupakan singkatan dari sembilan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. Selain sembilan bahan pokok tersebut, cabai menjadi bahan dapur yang sangat penting dan sering mengalami perubahan harga yang cukup dinamis.
Harga Rata-Rata Sembako Hari Ini
Baca Juga
Berdasarkan data yang dirangkum dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata sembako pada Selasa, 15 Juli 2025 pagi pukul 09.58 WIB adalah sebagai berikut:
Beras premium: Rp 14.828 per kilogram
Beras medium: Rp 12.834 per kilogram
Gula kristal putih: Rp 16.533 per kilogram
Minyak goreng curah: Rp 18.330 per kilogram
Minyak goreng kemasan premium: Rp 19.988 per liter
Daging sapi paha belakang: Rp 118.984 per kilogram
Daging ayam ras: Rp 31.444 per kilogram
Daging ayam kampung: Rp 67.143 per kilogram
Telur ayam ras: Rp 27.202 per kilogram
Telur ayam kampung: Rp 46.660 per kilogram
Susu kental manis merek Bendera dan Indomilk: sekitar Rp 12.400 untuk kemasan 370 gram
Garam halus: Rp 9.348 per kilogram
Cabai merah keriting: Rp 34.212 per kilogram
Cabai merah besar: Rp 33.006 per kilogram
Cabai rawit merah: Rp 60.602 per kilogram
Bawang merah: Rp 39.288 per kilogram
Bawang putih: Rp 30.922 per kilogram
Gas elpiji: Rp 19.547 per tabung
Pergerakan Harga: Turun dan Naik
Dari data tersebut, terlihat bahwa cabai rawit mengalami penurunan harga sebesar Rp 729 atau 1,19 persen dibandingkan hari sebelumnya. Daging ayam kampung juga turun Rp 912 atau 1,34 persen. Di sisi lain, harga cabai merah besar naik Rp 511 atau 1,57 persen, sedangkan daging sapi mengalami kenaikan tipis sebesar Rp 158 atau 0,13 persen.
Bahan pokok lainnya yang tidak mengalami perubahan signifikan mengindikasikan bahwa harga tetap stabil untuk sementara waktu. Pergerakan harga seperti ini cukup umum dan menjadi bagian dari fluktuasi harian pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako
Harga sembako sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Berikut beberapa faktor utama yang menyebabkan naik turunnya harga bahan pokok:
Permintaan dan Penawaran
Jika permintaan terhadap suatu barang meningkat sedangkan penawaran tetap atau menurun, harga barang tersebut biasanya akan naik. Sebaliknya, jika pasokan lebih banyak dari kebutuhan pasar, harga bisa turun.
Cuaca dan Musim
Cuaca ekstrem seperti kekeringan, banjir, atau perubahan musim dapat memengaruhi produksi pertanian. Akibatnya, pasokan bahan pokok berkurang dan harga menjadi lebih tinggi.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan impor, subsidi, regulasi pajak, atau pembatasan impor dapat memengaruhi harga pasar. Contohnya, pembatasan impor akan menekan pasokan sehingga harga bisa meningkat.
Biaya Produksi
Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja berdampak langsung pada biaya produksi dan distribusi. Kenaikan biaya ini sering diteruskan ke konsumen melalui harga yang lebih mahal.
Nilai Tukar Mata Uang
Apabila nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing, harga barang impor akan naik, yang pada akhirnya memengaruhi harga sembako terutama yang bahan bakunya impor.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi
Inflasi yang tinggi menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum, termasuk bahan pokok. Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga dapat memperburuk situasi harga.
Rantai Distribusi dan Logistik
Masalah distribusi seperti kemacetan, pemogokan, atau kendala logistik lain dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, sehingga pasokan berkurang dan harga melonjak.
Pentingnya Pengawasan dan Kebijakan Stabilitas Harga
Melihat kompleksitas faktor yang memengaruhi harga sembako, pengawasan ketat dari pemerintah serta pelaku pasar sangat diperlukan agar kestabilan harga dapat terjaga. Harga sembako yang terlalu tinggi tentu membebani masyarakat terutama golongan berpenghasilan rendah.
Kebijakan yang tepat seperti pengaturan pasokan, subsidi, atau insentif untuk petani dan produsen bisa membantu menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang cukup di pasar. Selain itu, transparansi informasi harga harian juga penting agar masyarakat bisa memantau dan menyesuaikan anggaran belanja mereka.
Harga sembako di Jawa Timur mengalami fluktuasi harian yang dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari kondisi alam hingga kebijakan pemerintah. Pada hari ini, cabai rawit dan daging ayam kampung mengalami penurunan harga, sementara cabai besar dan daging sapi mengalami kenaikan.
Memahami faktor penyebab perubahan harga sembako sangat penting agar masyarakat dan pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan pasar. Harga yang stabil dan terjangkau sangat diperlukan demi menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.