Olahraga Bersepeda Sebagai Transportasi Sehari-hari: Solusi Sehat, Hemat, dan Ramah Lingkungan

Olahraga Bersepeda Sebagai Transportasi Sehari-hari: Solusi Sehat, Hemat, dan Ramah Lingkungan
Bersepeda Sebagai Transportasi Sehari-hari: Solusi Sehat, Hemat, dan Ramah Lingkungan

JAKARTA - Di tengah semakin padatnya lalu lintas kota dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, bersepeda kini menjadi pilihan transportasi yang tidak hanya praktis tetapi juga sarat manfaat. Bersepeda bukan sekadar aktivitas olahraga, melainkan cara efektif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental, mengurangi stres, menghemat pengeluaran, hingga turut berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

Berdasarkan data US Census, rata-rata waktu yang dihabiskan oleh masyarakat Amerika untuk perjalanan menuju tempat kerja adalah sekitar 27 menit. Waktu yang cukup signifikan jika dimanfaatkan dengan bersepeda, dibandingkan harus duduk terjebak kemacetan. Studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Transport Reviews menemukan bahwa perjalanan harian adalah salah satu pemicu stres terbesar sebelum masa pandemi. Penyebab utamanya adalah ketidakpastian lalu lintas, kurangnya kendali, serta frustrasi karena kehilangan waktu berharga setiap hari.

Namun, temuan menarik dari studi yang sama mengungkap bahwa mereka yang menggunakan sepeda sebagai moda transportasi harian lebih mampu mengelola stres dan menunjukkan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi. “Bahkan jika Anda tinggal cukup jauh, masih ada cara untuk tetap bersepeda, seperti berkendara ke titik tertentu lalu melanjutkan dengan sepeda,” ujar Anna Tang, Spesialis Program Sepeda Ramah dari The League of American Bicyclists.

Baca Juga

Ketapel, Olahraga Baru yang Muncul dari Tradisi Kampung

Manfaat Fisik Bersepeda: Latihan Lengkap Tanpa Dampak Tinggi
Secara fisik, bersepeda menawarkan manfaat yang luas. Aktivitas ini melatih kekuatan otot, terutama pada bagian kaki, paha, pinggul, dan otot inti. Gerakan menjaga keseimbangan saat bersepeda juga melibatkan otot lengan dan bahu, menjadikannya latihan tubuh secara menyeluruh.

Menurut John Solle, pelatih bersertifikat NASM dan spesialis latihan korektif di Noom, “Bersepeda dapat meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Bahkan dalam perjalanan santai sekalipun, Anda dapat membakar antara 200 hingga 400 kalori.”

Solle juga menyoroti bahwa bersepeda termasuk dalam kategori olahraga berdampak rendah (low-impact), sehingga cocok untuk semua usia dan tingkat kebugaran. “Banyak orang merasa lebih mudah meningkatkan detak jantung saat bersepeda dibandingkan berlari, terutama bagi mereka yang memiliki masalah sendi atau pemula dalam olahraga,” tambahnya.

Selain itu, bersepeda juga mendukung kesehatan tulang. Karena memberi tekanan ringan pada tulang, aktivitas ini membantu mencegah kehilangan massa tulang dan menurunkan risiko osteoporosis, khususnya pada usia lanjut.

Kesehatan Jantung dan Paru-paru Terjaga
Bersepeda termasuk latihan aerobik yang sangat baik bagi kesehatan jantung. Aktivitas ini merangsang kerja jantung, meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat paru-paru, serta membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Dr. Sonia Tolani, ahli jantung dan Wakil Direktur Pusat Jantung Wanita di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, menyarankan agar setiap orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit latihan aerobik intensitas sedang setiap minggu. “Bersepeda ke tempat kerja bisa menjadi cara ideal untuk mencapai tujuan kardio harian Anda,” ujarnya.

Kesehatan Mental: Pikiran Lebih Jernih, Stres Berkurang
Lebih dari sekadar kebugaran fisik, bersepeda juga memberikan manfaat psikologis yang besar. Studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Transportation Research menunjukkan bahwa bersepeda secara teratur mengurangi tekanan psikologis, meningkatkan kepuasan hidup, serta meningkatkan fungsi kognitif.

“Banyak orang merasa pencapaian besar setelah bersepeda dalam jarak jauh atau berhasil menyelesaikan rute baru dengan kekuatan mereka sendiri,” kata Solle. Perasaan ini memberikan dorongan mental dan kepercayaan diri yang besar.

Bersepeda di luar ruangan juga menjadi stimulus alami bagi otak, merangsang pelepasan endorfin—hormon yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”—yang membantu mengurangi stres, kecemasan, bahkan gejala depresi ringan. Selain itu, aktivitas ini mendorong keterlibatan sosial, baik melalui komunitas bersepeda maupun interaksi dengan sesama pengguna jalan.

Efisiensi Biaya dan Ramah Lingkungan
Dari sisi ekonomi, bersepeda jelas lebih hemat dibandingkan mengendarai mobil atau menggunakan transportasi umum. Studi dari Ecological Economics menunjukkan bahwa biaya perjalanan ke tempat kerja dengan mobil bisa enam kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan bersepeda.

Selain penghematan bahan bakar dan biaya perawatan kendaraan, bersepeda juga berdampak langsung pada pengurangan pengeluaran untuk perawatan kesehatan. Data dari Blue Cross Blue Shield menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik menghabiskan sekitar $4.438 lebih sedikit untuk biaya pengobatan selama empat tahun dibandingkan mereka yang tidak aktif.

Studi lainnya dari BMJ Open Sport & Exercise Medicine tahun 2021 menyebutkan bahwa orang yang mulai aktif secara fisik sejak usia paruh baya menghemat antara $824 hingga $1.874 per tahun dalam pengeluaran medis, bahkan setelah pensiun.

Tidak kalah penting, kontribusi terhadap lingkungan juga sangat besar. Menurut Environmental Protection Agency (EPA), sektor transportasi adalah penyumbang utama emisi gas rumah kaca di Amerika Serikat. Bersepeda ke tempat kerja dapat mengurangi jejak karbon hingga 84% dibandingkan dengan mengemudi kendaraan bermotor, berdasarkan studi Transportation Research.

“Dengan bersepeda ke tempat kerja, Anda praktis tidak meninggalkan jejak karbon,” ungkap Tang. “Ini adalah cara kecil tapi sangat berdampak dalam melawan perubahan iklim.”

Tips Memulai Bersepeda sebagai Transportasi Harian
Bagi pemula, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk memulai kebiasaan bersepeda:

Mulailah dari jarak dekat. Jangan langsung memaksakan perjalanan jauh. Tingkatkan secara bertahap.

Periksa kondisi sepeda. Pastikan rem, ban, rantai, dan perlengkapan lainnya berfungsi baik.

Gunakan perlengkapan keselamatan. Selalu kenakan helm, dan gunakan lampu serta pakaian yang mudah terlihat.

Perhatikan cuaca dan kondisi jalan. Selalu sesuaikan rute dan waktu perjalanan dengan kondisi lingkungan.

Bawa air minum. Tetap terhidrasi, terutama saat cuaca panas atau perjalanan panjang.

Dr. Tolani juga menambahkan, “Mulailah dengan peningkatan bersepeda selama 10 menit. Tujuannya adalah mencapai intensitas yang cukup tinggi di mana Anda tidak bisa menyanyikan lagu sambil melakukannya.”

Bagi yang tinggal jauh dari kantor atau memiliki keterbatasan infrastruktur, Tang menyarankan untuk mempertimbangkan perjalanan multimodal. “Misalnya, Anda bisa naik kereta atau bus sebagian perjalanan dan bersepeda untuk sisanya,” katanya.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Tutup Sementara SPBU, Jamin Perlindungan Konsumen dan Proses Investigasi Menyeluruh

Pertamina Tutup Sementara SPBU, Jamin Perlindungan Konsumen dan Proses Investigasi Menyeluruh

Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar

Pertamina Perketat Pengawasan SPBU, Pastikan Distribusi BBM Aman dan Sesuai Standar

Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional

Pertamina Ambil Langkah Tegas, Lindungi Konsumen dan Jaga Mutu BBM Nasional

Keselamatan Penerbangan Diutamakan di Lanud RSA

Keselamatan Penerbangan Diutamakan di Lanud RSA

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Timur Berlanjut

Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Timur Berlanjut