
JAKARTA - Mercedes-Benz kembali menunjukkan inovasi dalam teknologi kendaraan listrik mereka melalui uji coba prototipe EQS yang dilengkapi baterai Solid-State. Tes ini menandai langkah penting bagi pabrikan Jerman dalam menghadirkan mobil listrik dengan jangkauan lebih jauh dan performa lebih stabil dibandingkan baterai konvensional.
Pengujian dilakukan dengan rute panjang dari Stuttgart, Jerman, menuju Malmo, Swedia, yang mencakup perjalanan sejauh 1.205 kilometer. Sepanjang perjalanan, EQS melewati tiga negara, termasuk Denmark, tanpa melakukan pengisian daya sama sekali. Hasilnya mengejutkan para insinyur Mercedes-Benz, karena mobil masih menyisakan jarak tempuh tambahan sekitar 137 kilometer saat tiba di tujuan. Angka ini jauh melampaui klaim WLTP untuk versi baterai Solid-State, yaitu 822 kilometer.
Versi EQS ini ditenagai oleh satu motor listrik dan baterai Solid-State berkapasitas 188 kWh. Teknologi baterai ini dikembangkan oleh divisi Mercedes-AMG High Performance Powertrains, yang juga dikenal sebagai pengembang drivetrain mobil Formula 1 Mercedes-Benz. Dengan pengalaman di dunia balap, divisi ini memanfaatkan keahlian mereka untuk menghadirkan paket baterai yang mampu bekerja optimal di berbagai kondisi ekstrem.
Baca Juga
Tujuan pengujian bukan hanya mengukur jarak tempuh, tetapi juga menilai ketahanan baterai dalam kondisi iklim berbeda. Markus Schafer, Chief Technology Officer Mercedes-Benz Group, menekankan bahwa uji coba ini menjadi tolok ukur bagi masa depan mobil listrik Mercedes-Benz. “Baterai Solid-State ini dimasa depan bisa memberi perubahan yang berarti. Kami percaya diri bahwa paket baterai ini bisa menjadi andalan kami di masa depan,” jelas Schafer.
Selain meningkatkan jarak tempuh, penggunaan baterai Solid-State diyakini memberikan keuntungan lain. Baterai ini memiliki kepadatan energi lebih tinggi, lebih aman, dan mampu menahan degradasi lebih baik dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Hal ini membuat kendaraan listrik masa depan bisa memiliki durabilitas lebih panjang sekaligus menurunkan frekuensi penggantian baterai.
Mercedes-Benz juga melihat potensi baterai Solid-State untuk divisi motorsport. Dengan pengembangan yang dilakukan di Brixworth, Inggris, teknologi ini tidak hanya akan diterapkan pada mobil produksi massal, tetapi juga pada mobil balap dan prototipe performa tinggi. Integrasi antara teknologi balap dan kendaraan konsumen memungkinkan Mercedes-Benz menghadirkan mobil listrik yang tetap efisien, aman, dan bertenaga.
Uji coba EQS ini juga menjadi pembuktian bagi strategi jangka panjang Mercedes-Benz dalam transisi ke mobil listrik. Pengujian jarak jauh tanpa pengisian daya menunjukkan kemampuan baterai untuk mendukung perjalanan panjang tanpa khawatir kehabisan energi. Hal ini juga memberikan gambaran tentang masa depan kendaraan listrik yang lebih praktis bagi pengguna harian, khususnya bagi mereka yang melakukan perjalanan lintas kota atau antarnegara.
Dengan capaian ini, Mercedes-Benz semakin menegaskan posisinya sebagai pelopor inovasi teknologi di industri otomotif. Kombinasi antara keahlian divisi AMG High Performance Powertrains dan fokus pada riset baterai Solid-State memberikan keunggulan kompetitif bagi pabrikan asal Jerman ini. Para penggemar mobil listrik dan teknologi inovatif tentunya menantikan peluncuran versi produksi massal EQS dengan baterai Solid-State.
Baterai Solid-State diyakini mampu menjawab tantangan utama kendaraan listrik saat ini, seperti waktu pengisian, umur baterai, dan performa di kondisi ekstrem. Selain itu, kepadatan energi yang lebih tinggi memungkinkan mobil menyimpan lebih banyak daya dalam ukuran baterai yang relatif lebih kecil, sehingga mendukung desain kendaraan yang lebih ramping dan efisien.
Mercedes-Benz sendiri telah menunjukkan keseriusan dalam pengembangan ini melalui uji coba jalan panjang, pengujian dalam berbagai kondisi cuaca, serta kolaborasi lintas divisi untuk memastikan baterai Solid-State siap diterapkan di mobil produksi. Hasil uji coba EQS membuktikan bahwa mobil listrik dengan baterai Solid-State tidak hanya bisa berjalan lebih jauh, tetapi juga lebih stabil dan handal.
Langkah ini juga menjadi sinyal bagi industri otomotif global bahwa era baterai Solid-State semakin dekat. Dengan keunggulan jarak tempuh, keamanan, dan efisiensi, teknologi ini diprediksi akan menjadi standar baru untuk kendaraan listrik premium di masa depan.
Mercedes-Benz EQS dengan baterai Solid-State menegaskan bahwa inovasi mobil listrik bukan hanya soal performa, tetapi juga soal ketahanan, efisiensi, dan kesiapan untuk penggunaan jangka panjang. Uji jalan sejauh 1.205 kilometer tanpa pengisian daya menunjukkan bahwa masa depan kendaraan listrik yang lebih praktis dan bertenaga sudah semakin nyata.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Semua Rute Hari Ini 11 September 2025
- Kamis, 11 September 2025
Terpopuler
1.
10 Aktivitas Seru Menyenangkan Saat Liburan di Ancol
- 11 September 2025
2.
Liburan Tak Terlupakan dengan Aktivitas Seru di Dufan
- 11 September 2025
3.
Keindahan Karimunjawa: Empat Destinasi Wajib Dikunjungi
- 11 September 2025
4.
Ayam Betutu, Kuliner Bali Kaya Rempah yang Legendaris
- 11 September 2025
5.
Nikmati Kesegaran Menu Minuman Momoyo 2025 Terbaru
- 11 September 2025