Kemenkes Fokus Program Gizi dari Ibu hingga Lansia

Kemenkes Fokus Program Gizi dari Ibu hingga Lansia
Kemenkes Fokus Program Gizi dari Ibu hingga Lansia

JAKARTA - Peningkatan kualitas gizi masyarakat tidak hanya menyangkut persoalan anak-anak, tetapi juga mencakup setiap fase kehidupan, mulai dari ibu hamil, bayi, remaja, hingga lanjut usia. Kesadaran inilah yang kini terus ditekankan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mendorong perbaikan gizi berbasis siklus hidup. Tujuannya sederhana namun mendasar: membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.

Pendekatan ini menempatkan gizi bukan semata program jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang. Sebab, kualitas hidup bangsa sangat ditentukan dari bagaimana asupan gizi dipenuhi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut. Tanpa langkah menyeluruh, permasalahan gizi dapat terus berulang dan menghambat pembangunan manusia Indonesia.

Pentingnya Siklus Hidup dalam Perbaikan Gizi

Baca Juga

Khasiat Kesehatan Air Kelapa Bakar dan Madu

Ketua Tim Kerja Gizi Kemenkes, Yuni Zahraini, menegaskan bahwa pendekatan berbasis siklus hidup sangat penting. Ia menyampaikan hal ini dalam kegiatan evaluasi dan pemantapan program perbaikan gizi yang digelar Dinas Kesehatan P2KB Papua Barat Daya (PBD) di Kota Sorong pada 18–20 Agustus 2025.

"Pendekatan siklus hidup sangat penting untuk memastikan setiap kelompok usia mendapat intervensi dan edukasi yang sesuai," ujar Yuni.

Artinya, gizi yang baik bukan hanya fokus pada anak usia dini. Ibu hamil, misalnya, membutuhkan perhatian khusus agar janin tumbuh sehat. Bayi dan balita perlu asupan seimbang agar tidak mengalami stunting. Remaja membutuhkan nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan aktivitas, sementara lansia pun tetap harus diperhatikan asupan gizinya untuk menjaga kualitas hidup.

Edukasi Praktis di Masyarakat

Dalam kesempatan itu, Yuni juga menekankan pentingnya edukasi yang mudah dipahami masyarakat. Visualisasi sederhana seperti piring makan sehat, takaran bahan makanan, hingga alat bantu edukatif lain dinilai efektif untuk digunakan, baik di posyandu maupun sekolah.

Menurutnya, edukasi gizi harus diberikan secara terintegrasi dan konsisten di setiap tahap kehidupan. Dengan begitu, pemahaman tentang pola makan sehat tidak berhenti hanya di satu generasi, melainkan terus diwariskan.

Tak hanya itu, Yuni mengapresiasi pemanfaatan Dana Desa yang digunakan untuk menyediakan makanan tambahan di posyandu. Baginya, ini adalah bukti bahwa desa memiliki kontribusi nyata dalam perbaikan gizi masyarakat.

"Kami mengapresiasi kepala desa yang sudah mengalokasikan Dana Desa untuk program gizi. Ini bukti nyata kontribusi desa dalam meningkatkan status gizi masyarakat," ucap Yuni.

Peran Kearifan Lokal dalam Nutrisi

Yuni juga mendorong pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber gizi. Contoh sederhana adalah bubur kacang hijau atau bubur ayam dengan sayuran, yang dinilai lebih mudah diterima masyarakat. Menu ini tidak hanya terjangkau, tetapi juga sesuai dengan kebiasaan makan sehari-hari. Kearifan lokal semacam ini penting karena program gizi akan lebih berhasil bila berakar pada budaya masyarakat setempat.

Dengan cara tersebut, masyarakat tidak merasa asing terhadap menu bergizi. Sebaliknya, mereka dapat mengoptimalkan bahan pangan yang tersedia di sekitar mereka tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Komitmen Papua Barat Daya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan PBD, Naomi Netty Howai, menegaskan bahwa perbaikan gizi merupakan prioritas pembangunan kesehatan di wilayahnya. Ia menekankan pentingnya intervensi yang tepat sasaran dan berbasis data, sehingga program benar-benar memberi manfaat.

“Kami berkomitmen memastikan intervensi gizi yang tepat sasaran dan berbasis data,” kata Naomi.

Pemerintah provinsi, lanjutnya, telah mencanangkan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai strategi utama. Program ini fokus pada ibu hamil, bayi, dan balita karena periode tersebut sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Dengan pemenuhan gizi sejak dini, generasi emas 2045 diharapkan dapat terwujud.

"Kita sudah menganggarkan Rp3,303 miliar untuk setiap kabupaten/kota guna mendukung pelaksanaan Program 1.000 HPK ini,” jelas Naomi.

Evaluasi untuk Hasil yang Berkelanjutan

Naomi menambahkan bahwa hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan akan menjadi dasar penyusunan rencana tindak lanjut. Dengan demikian, program yang dijalankan tidak berhenti di atas kertas, melainkan benar-benar bisa diperbaiki dan diperkuat sesuai kebutuhan daerah.

Ia berharap kegiatan yang berlangsung pada 18–20 Agustus 2025 ini mampu mendorong tenaga kesehatan di daerah agar lebih optimal. Kecepatan, ketepatan, dan keberlanjutan menjadi kunci utama dalam mencapai target perbaikan gizi masyarakat.

"Tujuan akhirnya adalah memastikan program perbaikan gizi benar-benar berdampak nyata, sehingga lahir generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas," pungkas Naomi.

Gizi sebagai Investasi Bangsa

Dari seluruh paparan tersebut, jelas bahwa gizi adalah fondasi yang menentukan masa depan bangsa. Upaya memperbaiki gizi tidak bisa dilakukan secara parsial atau hanya dalam periode tertentu. Butuh strategi jangka panjang, sinergi lintas sektor, serta dukungan nyata dari pemerintah pusat, daerah, hingga desa.

Mengintegrasikan program gizi ke dalam setiap tahap kehidupan akan melahirkan masyarakat yang lebih kuat secara fisik, cerdas secara intelektual, dan siap menghadapi tantangan global. Pada akhirnya, perbaikan gizi bukan hanya tentang mencegah stunting atau anemia, melainkan membangun pondasi peradaban bangsa Indonesia yang sehat dan berdaya saing.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Crosbie Optimis Raih Kemenangan Perdana di UFC

Crosbie Optimis Raih Kemenangan Perdana di UFC

6 Menu Favorit Starbucks Paling Diminati Pelanggan

6 Menu Favorit Starbucks Paling Diminati Pelanggan

Khasiat Kesehatan Air Kelapa Bakar dan Madu

Khasiat Kesehatan Air Kelapa Bakar dan Madu

Tips Keuangan Berdasarkan Shio, 21 Agustus 2025

Tips Keuangan Berdasarkan Shio, 21 Agustus 2025

Ramalan Karier Zodiak 21 Agustus 2025

Ramalan Karier Zodiak 21 Agustus 2025