
JAKARTA - Situasi panik bisa muncul seketika ketika melihat anak tiba-tiba mimisan, terutama bila darah tampak mengalir banyak. Reaksi spontan seperti mengangkat kepala ke belakang, memberi tisu tanpa arah, bahkan membawa langsung ke rumah sakit, sering kali terjadi. Namun, penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa mimisan pada anak sebenarnya merupakan kondisi umum yang tidak selalu berbahaya.
Mengenal penyebab dan mengetahui langkah penanganan awal sangat penting agar tidak salah bertindak. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua bisa mengatasi mimisan anak dengan tenang dan efisien tanpa perlu panik berlebihan.
Dokter Spesialis Anak sekaligus expert kumparanMOM, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, mengatakan mimisan atau perdarahan dari hidung merupakan salah satu kondisi yang cukup sering dialami anak-anak, terutama usia 2 hingga 10 tahun.
Baca Juga
“Mimisan jarang menyebabkan hal serius, namun dapat menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran untuk orang tua,” ucap dr. Reza saat dihubungi kumparanMOM, Senin, 4 Agustus 2025.
Kenapa Anak Bisa Mimisan?
Hidung merupakan bagian tubuh yang kaya akan pembuluh darah, dan sebagian besar terletak di permukaan (superfisial) tanpa perlindungan khusus. Karena itu, trauma ringan saja, seperti mengupil atau terjatuh, bisa menyebabkan perdarahan.
Lebih dari 90% kasus mimisan pada anak disebabkan oleh perdarahan di hidung bagian depan, dan bisa dikategorikan ke dalam dua jenis penyebab:
1. Penyebab Lokal
Penyebab lokal adalah gangguan yang berasal langsung dari hidung. Yang paling sering terjadi adalah idiopatik, yaitu tidak diketahui penyebab pastinya. Selain itu, beberapa pemicu umum lainnya meliputi:
Kebiasaan mengupil
Rinitis alergi
Kelainan bentuk hidung seperti deviasi septum
Cedera ringan pada hidung
2. Penyebab Sistemik
Mimisan juga bisa disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi seluruh tubuh, meskipun lebih jarang. Beberapa contoh penyebab sistemik antara lain:
Kelainan darah seperti hemofilia dan leukemia
Gangguan trombosit, misalnya pada demam berdarah (DBD)
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
“Serta faktor lingkungan seperti suhu dingin, udara kering dan kelembaban udara yang kurang baik,” tuturnya.
Tips Mengatasi Anak Mimisan
Saat anak mimisan, banyak orang tua merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Padahal, langkah penanganan pertama yang tepat bisa membantu menghentikan perdarahan dengan cepat dan mencegah kondisi menjadi lebih serius.
Berikut langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika anak mimisan:
Posisikan anak duduk dan condongkan kepala ke depan, bukan ke belakang, agar darah tidak masuk ke saluran napas atau tertelan. Ini penting untuk mencegah mual, muntah, atau bahkan tersedak.
Tekan hidung bagian depan secara lembut selama 5–10 menit. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memberikan tekanan lembut pada cuping hidung anak. Jangan lepaskan tekanan terlalu cepat karena bisa memicu mimisan ulang.
Minta anak untuk bernapas lewat mulut dan keluarkan darah yang mungkin tertelan. Ini membantu menjaga jalan napas tetap bersih dan menghindari iritasi lambung.
Bila mimisan belum berhenti setelah 10 menit, ulangi langkah di atas satu kali lagi. Hindari memasukkan kapas, tisu, atau benda apa pun ke dalam hidung karena bisa memperburuk luka.
“Segera bawa ke UGD bila mimisan tidak berhenti dengan penekanan. Saat dan setelah mimisan, anak merasa pusing dan tampak pucat, terjadi sumbatan jalan napas, dan mimisan terjadi akibat jatuh yang terkena bagian wajah,” tutup dr. Reza.
Kapan Harus Waspada?
Mimisan memang umumnya bisa ditangani di rumah, namun bukan berarti semua kasus bisa dianggap ringan. Ada kondisi tertentu yang perlu penanganan medis segera. Misalnya jika:
Mimisan terjadi berulang dalam waktu singkat
Darah keluar sangat banyak dan sulit berhenti
Anak tampak lemas atau kesadaran menurun
Mimisan disertai gejala lain seperti demam tinggi atau ruam
Dalam kasus-kasus tersebut, evaluasi lebih lanjut oleh dokter sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada kondisi medis serius yang mendasarinya.
Pencegahan Mimisan
Selain menangani saat terjadi, mencegah mimisan juga penting. Beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan oleh orang tua antara lain:
Menjaga kelembapan udara di dalam rumah, terutama saat musim dingin atau cuaca kering
Mengajarkan anak untuk tidak mengupil atau menggosok hidung terlalu keras
Memberikan cairan yang cukup agar membran mukosa tetap lembap
Menggunakan pelembap udara (humidifier) di kamar tidur anak jika perlu
Jika anak memiliki riwayat rinitis alergi atau sinusitis, pastikan untuk melakukan pengobatan secara rutin dan sesuai arahan dokter agar peradangan hidung tidak memicu mimisan.
Mimisan pada anak memang bisa mengejutkan dan membuat cemas, namun dengan informasi dan penanganan yang benar, orang tua tidak perlu panik. Sebagian besar kasus mimisan pada anak bisa diatasi dengan langkah sederhana di rumah.
Mengetahui penyebab, cara penanganan, serta kapan harus membawa anak ke dokter adalah kunci agar orang tua bisa bertindak cepat dan tepat. Ingat, tetap tenang adalah langkah awal terbaik untuk membantu anak melewati kondisi ini.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Alasan Ilmiah Jam Malam Bagi Kesehatan Pelajar
- 14 Agustus 2025
2.
7 Shio Raih Rezeki Deras Agustus 2025
- 14 Agustus 2025
3.
4.
PT KAI Hadirkan KA Tambahan Antisipasi Libur
- 14 Agustus 2025
5.
Garuda Indonesia Dukung Distribusi Perdana Produk Radiofarmaka
- 14 Agustus 2025