Literasi Finansial Wujudkan Perempuan Muda Mandiri Berkarya

Rabu, 30 Juli 2025 | 10:59:57 WIB
Literasi Finansial Wujudkan Perempuan Muda Mandiri Berkarya

JAKARTA - Semangat pemberdayaan perempuan kini menemukan bentuk nyatanya dalam inisiatif edukatif yang menjangkau para remaja puteri di berbagai penjuru Indonesia. Di tengah dinamika kehidupan remaja yang penuh tantangan, kehadiran ruang pembelajaran mengenai keuangan pribadi, kepemimpinan, dan komunikasi menjadi kebutuhan yang mendesak. Tak hanya untuk bekal di masa depan, namun juga sebagai fondasi dalam membentuk karakter dan arah hidup.

Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, sebuah organisasi nirlaba yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Investasi Muda Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong literasi finansial di kalangan perempuan muda. Organisasi ini telah menorehkan kiprah nyata melalui pelaksanaan sembilan workshop yang menyasar 650 remaja puteri dari 40 SMA dan SMK yang tersebar di 15 kota di seluruh Indonesia.

Salah satu rangkaian kegiatan terbarunya adalah workshop bertajuk “The Power From Within”, yang diselenggarakan di Tangerang Selatan. Kolaborasi ini terjalin bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan, dan menghadirkan suasana edukasi yang hangat, penuh inspirasi, serta membuka peluang bagi para peserta untuk menggali potensi dalam dirinya.

Dalam kegiatan tersebut, 40 siswi dari SMAN 12 dan SMK 1 Tangerang Selatan ikut serta dalam sesi interaktif yang dirancang untuk memperkenalkan konsep dasar pengelolaan keuangan, membangun kemampuan komunikasi efektif, serta memperkuat karakter kepemimpinan.

Elvera N. Makki, sebagai inisiator Let’s Invest Girls, menyampaikan bahwa setiap perempuan muda memiliki kekuatan besar yang kerap tersembunyi di dalam dirinya sendiri. Kekuatan ini bisa muncul dan berkembang bila mendapat paparan edukasi yang relevan serta lingkungan yang mendukung.

“Setiap perempuan muda memiliki kekuatan dari dalam dirinya. Melalui edukasi yang tepat dan lingkungan yang mendukung, para perempuan diyakini bisa menjadi pemimpin yang cakap, komunikatif, dan berdaya secara finansial,” tutur Elvera.

Pernyataan tersebut tak sekadar retorika. Survei yang dilakukan pihak penyelenggara kepada para peserta mengungkap fakta yang mengkhawatirkan: sebanyak 90,5% dari peserta workshop mengaku belum pernah mendapatkan materi literasi keuangan sebelumnya, baik di sekolah maupun di luar lingkungan formal. Padahal, sebanyak 64,2% dari mereka sudah terbiasa menerima uang jajan rutin setiap bulan dari orang tua.

Dengan kondisi seperti itu, mereka pada dasarnya telah diberi tanggung jawab untuk mengelola uang secara mandiri. Namun, tanpa bekal pengetahuan finansial yang memadai, banyak dari mereka mengalami kesulitan untuk menyisihkan dana ataupun membuka rekening tabungan di bank.

“Tak mengherankan, sebagian besar peserta tidak ada yang memiliki tabungan di bank dan kesulitan menyisihkan dana untuk tabungan,” tambah Elvera. Fenomena ini menunjukkan bahwa edukasi finansial pada usia dini adalah kebutuhan mendasar, bukan sekadar pilihan.

Workshop “The Power From Within” hadir bukan sekadar untuk memberikan teori. Seluruh sesi dirancang sedemikian rupa agar para peserta dapat belajar melalui praktik, diskusi kelompok, dan refleksi pribadi. Para siswi diajak memahami pentingnya menata keuangan pribadi sejak usia muda bukan hanya agar mampu bertahan, tetapi juga untuk membentuk kebiasaan yang akan mendukung kemandirian mereka di masa depan.

Lebih dari itu, sesi-sesi dalam workshop ini juga diarahkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengambil keputusan, menyampaikan gagasan, dan berinteraksi secara positif dengan orang lain. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, empati, dan keberanian diperkuat melalui berbagai simulasi dan kegiatan kolaboratif.

Menurut Rizka Dwipa Anggana, Wakil Kepala Markas PMI Tangerang Selatan, kerja sama seperti ini memiliki dampak yang signifikan dalam pembentukan karakter generasi muda. Ia menilai bahwa program Let’s Invest Girls berhasil mengisi kekosongan edukasi non-formal yang sangat dibutuhkan oleh para remaja, terutama dalam konteks literasi keuangan dan pengembangan kepemimpinan.

“Program seperti Let’s Invest Girls dibutuhkan untuk memperkuat kapasitas generasi muda, khususnya dalam hal kepemimpinan dan literasi keuangan,” ujar Rizka saat mendampingi kegiatan tersebut.

Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan tidak harus selalu dimulai dari skala besar. Justru dari pendekatan personal seperti workshop ini, efek domino pemberdayaan dapat ditanamkan secara lebih mendalam. Setiap peserta menjadi agen perubahan bagi dirinya sendiri, keluarganya, dan bahkan lingkungannya.

Keberhasilan kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter dan keuangan tidak dapat dipisahkan. Ketika perempuan muda diberi ruang untuk belajar, berekspresi, dan memahami diri mereka, maka akan lahir generasi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam mengambil keputusan.

Melalui Let’s Invest Girls, suara perempuan muda semakin terdengar, dan langkah mereka untuk berdaya menjadi lebih pasti. Program ini adalah refleksi bahwa transformasi sosial dimulai dari penguatan kapasitas individu. Dan dalam konteks ini, setiap remaja puteri yang hadir dalam workshop telah mengambil langkah pertama menuju masa depan yang mandiri, percaya diri, dan penuh harapan.

Terkini

Rekrutmen KAI 2025: Lowongan untuk Lulusan SLTA hingga S1

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:45:02 WIB

Panduan Tiket dan Jadwal Pelni KM Tatamailau

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:53:22 WIB