JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia tengah menyiapkan fasilitas eksklusif bagi jamaah umrah dan para pengantarnya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Langkah ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pelayanan di bandara, khususnya bagi penumpang yang sebagian besar adalah jamaah umrah serta para pelancong transit.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai, menyampaikan bahwa area khusus tersebut sedang dalam tahap pengerjaan dan diharapkan dapat segera terealisasi dalam waktu dekat. Fasilitas ini bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan lebih bagi jamaah umrah serta keluarganya selama berada di bandara.
Fokus pada Kenyamanan dan Keamanan Jamaah Umrah
Minggus menegaskan bahwa Bandara Sultan Hasanuddin saat ini didominasi oleh penumpang yang merupakan jamaah umrah dan juga pelancong yang melakukan transit. Oleh karena itu, prioritas utama Angkasa Pura adalah memberikan layanan terbaik bagi kelompok tersebut. Penyediaan ruang tunggu atau lounge khusus bagi pengantar jamaah merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Ini sedang dalam proses. Kami akan segerakan, semoga bisa realisasi bulan ini,” ujar Minggus saat menjelaskan persiapan area khusus tersebut. Fasilitas ini diharapkan mampu menciptakan suasana yang nyaman dan aman, sehingga aktivitas pengantar jamaah dapat berlangsung dengan baik dan tidak mengganggu ketertiban di bandara.
Budaya Mengantar Umrah dan Standar Internasional Bandara
Fenomena mengantar keluarga atau kerabat yang hendak melaksanakan ibadah umrah sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Namun, aktivitas tersebut terkadang menemui kendala karena sejumlah aturan dan standar internasional yang diberlakukan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Minggus menyatakan keprihatinannya ketika mendapati jamaah yang masih membawa makanan secara langsung saat akan berangkat, yang tidak sesuai dengan ketentuan bandara internasional. “Saya agak sedikit miris ketika saya datang di sini dan melihat masih ada yang mau umrah menenteng makanan, sementara ini bandara internasional bukan tradisional,” katanya.
Oleh sebab itu, kehadiran ruang tunggu yang khusus untuk pengantar jamaah diharapkan dapat memberikan kenyamanan sekaligus memudahkan koordinasi agar aturan bandara dapat dipatuhi tanpa mengurangi rasa kekeluargaan yang melekat dalam budaya setempat.
Fasilitas Tambahan dan Dampak Penerbangan Langsung
Tidak hanya menyediakan area tunggu, Angkasa Pura juga berencana menghadirkan gerai oleh-oleh khusus untuk jamaah umrah. Tujuannya adalah mengurangi risiko kelebihan bagasi yang kerap dialami para jamaah yang membawa banyak barang.
Ketersediaan penerbangan langsung dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Bandara Jeddah, Arab Saudi, melalui maskapai Garuda yang bekerja sama dengan travel haji dan umrah, menjadi faktor pendukung kuat pengembangan layanan ini. Fasilitas baru di bandara diharapkan dapat mengakomodasi lonjakan penumpang dari rute langsung tersebut.
“Intinya, kami harus memberikan layanan terbaik kepada calon jamaah umrah dengan memanfaatkan bandara, apalagi ada sebanyak 93,6 persen umat Muslim di Sulsel,” tambah Minggus.
Pengembangan Bandara untuk Menampung Jamaah Lebih Banyak
Selain fokus pada fasilitas khusus bagi jamaah umrah, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin juga tengah menjalani proses perbaikan dan perluasan kapasitas. Saat ini, pengerjaan bandara telah mencapai 86 persen dengan daya tampung sekitar 9.000 orang.
Minggus menjelaskan bahwa target kapasitas akan ditingkatkan hingga mampu menampung 15 ribu orang, dengan rencana rampung pada akhir tahun ini. Peningkatan kapasitas ini sekaligus menjadi upaya mendukung lonjakan penumpang, terutama di masa puncak musim umrah dan perjalanan internasional lainnya.
Mengutamakan Layanan dan Kenyamanan Jamaah
Langkah strategis PT Angkasa Pura Indonesia untuk menyediakan area khusus jamaah umrah dan pengantar di Bandara Sultan Hasanuddin bukan hanya tentang membangun fasilitas fisik, tetapi juga tentang menjaga budaya dan tradisi lokal dalam kerangka standar internasional. Dengan pendekatan yang humanis sekaligus profesional, bandara berharap dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan bermartabat bagi jamaah umrah.
Persiapan ruang tunggu khusus, gerai oleh-oleh, serta peningkatan kapasitas bandara merupakan wujud komitmen serius untuk menjadikan Bandara Sultan Hasanuddin sebagai pusat transit dan keberangkatan umrah yang nyaman dan aman.