Danantara Gandeng JBIC untuk Transisi Energi Nasional

Senin, 14 Juli 2025 | 08:41:28 WIB
Danantara Gandeng JBIC untuk Transisi Energi Nasional

JAKARTA - Mengubah masa depan energi Indonesia tak cukup hanya dengan komitmen; dibutuhkan langkah nyata dan dukungan strategis lintas batas negara. Inilah yang kini sedang dijalankan Danantara Indonesia melalui kemitraan barunya dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Di tengah semangat global menuju pembangunan rendah karbon dan transisi energi bersih, kolaborasi ini menandai sebuah fase penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang serius membangun energi hijau berkelanjutan.

Langkah Strategis Awal Juli: MoU dengan JBIC

Langkah konkret dimulai dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Danantara Indonesia dan JBIC yang dilakukan pada awal Juli 2025. Kesepakatan ini bukan hanya simbol kerja sama, tetapi juga membuka pintu pembiayaan besar-besaran bagi proyek-proyek yang mendorong dekarbonisasi dan ekonomi sirkular di Indonesia.

Dengan dukungan institusi keuangan besar seperti JBIC, Danantara memperluas akses pada berbagai jenis instrumen keuangan. Mulai dari pinjaman, penyertaan ekuitas, hingga skema pembiayaan khusus dan jaminan, semua dirancang untuk mempercepat transisi energi di sektor-sektor strategis.

Fokus Proyek: Energi Bersih hingga Layanan Kesehatan

Isi dari kesepakatan ini cukup luas dan menyasar sektor-sektor penting. Proyek-proyek prioritas yang akan dikerjakan meliputi energi terbarukan, sistem transmisi listrik, pengelolaan air dan limbah, pembangunan pusat data hijau, hingga penguatan layanan kesehatan.

Beragam sektor tersebut memiliki satu benang merah: keberlanjutan. Pendekatan ekonomi sirkular dan prinsip ramah lingkungan menjadi pijakan utama dari semua proyek yang akan dikembangkan di bawah kerja sama ini.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menekankan pentingnya langkah ini dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih hijau dan mandiri secara energi.

“Kemitraan dengan JBIC ini merupakan sinyal kuat kepercayaan global terhadap arah pembangunan hijau Indonesia,” ujar Rosan.

Ia juga menambahkan bahwa Danantara berkomitmen penuh untuk memobilisasi modal strategis yang tidak hanya relevan dengan prioritas nasional, tetapi juga sesuai dengan standar keberlanjutan dan tata kelola global.

Pendanaan Energi Panas Bumi: Proyek Prioritas Nasional

Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah dukungan terhadap pengembangan energi panas bumi, yang telah masuk dalam daftar proyek strategis nasional. Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan pendanaan signifikan untuk sektor ini.

“Kalau saya tidak salah, nilainya mendekati sekitar US$120 juta,” kata Pandu.

Dana tersebut akan diarahkan ke PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dengan fokus pada ekspansi kapasitas pembangkit panas bumi hingga mencapai target 3 gigawatt. Pendanaan ini mencerminkan keseriusan Danantara dalam mendukung bauran energi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

PLTP Gunung Tiga: Simbol Transisi Energi Nasional

Salah satu proyek unggulan Danantara yang tengah berjalan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga, dengan kapasitas 55 megawatt. Proyek ini telah resmi diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan menjadi simbol nyata dari visi besar Indonesia dalam hal transisi energi.

Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa energi bukan sekadar kebutuhan teknis, melainkan bagian penting dari strategi kedaulatan bangsa.

Presiden menekankan bahwa ketahanan energi adalah bagian penting dari kedaulatan bangsa dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi bersih.

PLTP Gunung Tiga juga diharapkan menjadi contoh proyek energi bersih yang berhasil dari sisi efisiensi dan keberlanjutan, sekaligus mendukung perekonomian lokal di wilayah operasionalnya.

Danantara: Pilar Baru Pembangunan Berkelanjutan

Keterlibatan Danantara dalam proyek-proyek besar seperti ini mempertegas peran strategisnya sebagai lembaga investasi negara yang berfokus pada keberlanjutan. Tidak sekadar menyalurkan dana, Danantara juga mendorong tata kelola proyek yang memenuhi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Kerja sama internasional yang terjalin dengan JBIC memperluas cakrawala pembiayaan dan memperkuat kepercayaan investor asing terhadap arah pembangunan Indonesia.

Selain sektor energi, langkah Danantara juga merambah sektor lain yang relevan dengan pembangunan masa depan. Pusat data hijau, layanan kesehatan ramah lingkungan, serta pengolahan air dan limbah menjadi bagian dari upaya terintegrasi untuk menciptakan ekosistem pembangunan berkelanjutan.

Indonesia Menuju Kepemimpinan Energi Hijau

Kerja sama antara Danantara dan JBIC bukan sekadar bentuk kolaborasi finansial, melainkan refleksi dari komitmen dua negara untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Dalam konteks Indonesia, langkah ini memperkuat posisi pemerintah dan BUMN strategis dalam mendorong transformasi sektor energi dan infrastruktur nasional.

Dengan fondasi kemitraan yang kuat, dukungan regulasi pemerintah, dan pemanfaatan potensi alam secara optimal, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin di kawasan dalam urusan transisi energi bersih. Danantara, melalui kerja samanya dengan JBIC, kini memainkan peran vital dalam perjalanan menuju masa depan tersebut.

Terkini