JAKARTA - Memiliki rumah layak dan terjangkau adalah salah satu kebutuhan dasar yang diidamkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), khususnya di Kabupaten Tabanan, Bali. Kondisi ekonomi dan perkembangan wilayah yang pesat, terutama didorong oleh sektor pariwisata dan pertanian, membuat harga properti di daerah ini terus merangkak naik. Akibatnya, akses terhadap hunian yang sesuai anggaran bagi sebagian warga, terutama pekerja informal dan keluarga muda, menjadi tantangan besar.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, pemerintah bersama pengembang dan lembaga keuangan menghadirkan program rumah subsidi melalui platform Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang). Program ini menyediakan rumah dengan harga di bawah Rp 170 juta, sehingga masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapatkan hunian yang tidak hanya murah, tetapi juga layak dan legal.
Tantangan Hunian di Daerah Berkembang
Tabanan sebagai kabupaten dengan potensi pariwisata tinggi dan basis ekonomi yang kuat mengalami tekanan harga tanah dan properti yang meningkat signifikan. Mayoritas pembangunan cenderung difokuskan pada sektor komersial dan pariwisata, sehingga membuat harga tanah di pusat kota dan sekitarnya sulit dijangkau oleh masyarakat dengan pendapatan terbatas.
Kondisi ini memaksa banyak warga, terutama yang bekerja di sektor informal dan keluarga muda, kesulitan mencari rumah dengan harga yang masuk akal. Pilihan yang tersedia biasanya berada jauh dari pusat kota, dengan akses dan fasilitas yang terbatas. Oleh karena itu, rumah subsidi menjadi solusi strategis untuk membantu masyarakat mendapatkan hunian yang terjangkau namun tetap memiliki fasilitas dasar memadai.
Sistem Sikumbang: Transparansi dan Kemudahan Akses
Keunggulan utama program rumah subsidi di Tabanan adalah kehadiran Sikumbang, sebuah platform digital yang mengintegrasikan informasi proyek perumahan subsidi. Melalui sistem ini, masyarakat dapat mengakses data lengkap terkait lokasi, harga, spesifikasi rumah, hingga identitas pengembang.
Beberapa proyek rumah subsidi yang ditawarkan di Tabanan antara lain:
Perumahan Giri Merta Asri, terletak di lokasi strategis hanya beberapa puluh menit dari pusat kota.
Perumahan Sinar Abadi, dengan fasilitas infrastruktur seperti jalan lingkungan, saluran air, listrik, dan air bersih PDAM.
Swadaya Mandiri Residence, menawarkan tipe rumah tumbuh yang memungkinkan pengembangan rumah sesuai kebutuhan keluarga muda.
Semua proyek tersebut sesuai ketentuan pemerintah dengan harga di bawah Rp 170 juta, bebas PPN, dan mendapatkan subsidi bunga KPR. Dengan fitur pemesanan dan pengajuan KPR melalui Sikumbang, proses pembelian rumah menjadi lebih transparan dan terjamin.
Dampak Positif Program Rumah Subsidi untuk Ekonomi Lokal
Program rumah subsidi tidak hanya memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tapi juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Proyek pembangunan ini melibatkan pengembang dan tenaga kerja setempat, sehingga mendongkrak berbagai sektor seperti material bangunan, jasa transportasi, dan konsumsi masyarakat sekitar.
Selain itu, program ini membantu pemerataan pembangunan antar wilayah, mengurangi tekanan urbanisasi ke kota besar, serta mendorong warga tetap tinggal dan berkontribusi di daerah asalnya. Dengan begitu, pemulihan ekonomi daerah berjalan beriringan dengan pemenuhan kebutuhan sosial masyarakat.
Dukungan Pemerintah dan Perbankan
Keberhasilan program rumah subsidi ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pengembang, dan perbankan. Pemerintah memberikan kemudahan dalam proses perizinan dan pengembangan infrastruktur pendukung, sementara bank-bank seperti BTN dan BRI menyediakan pembiayaan KPR dengan bunga rendah dan tenor panjang.
Seorang pejabat Dinas Perumahan Kabupaten Tabanan menyatakan, “Kami mendukung penuh program ini karena sejalan dengan visi kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rumah adalah kebutuhan dasar dan hak setiap warga.”
Skema KPR dengan bunga tetap sekitar 5% per tahun dan cicilan ringan membuat rumah subsidi bisa diakses oleh pekerja informal sekalipun. Sistem verifikasi ketat juga diterapkan untuk menjamin kelayakan calon pembeli, sehingga risiko kredit macet dapat diminimalisasi.
Suara Masyarakat: Rumah Subsidi Jadi Kenyataan
Banyak warga Tabanan menyambut positif program rumah subsidi ini. Mereka yang sebelumnya hanya mampu menyewa atau tinggal bersama keluarga kini punya peluang nyata memiliki rumah sendiri. Seorang penerima manfaat dari kalangan petani mengaku, “Saya tidak menyangka bisa punya rumah sendiri. Dulu hanya mimpi, tapi sekarang saya bisa angsur rumah dengan cicilan di bawah Rp 1 juta per bulan.”
Kisah-kisah seperti ini menunjukkan bahwa program rumah subsidi bukan sekadar jargon pemerintah, tetapi solusi nyata yang memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Rumah yang layak dan harga terjangkau kini menjadi kenyataan bagi banyak keluarga yang sebelumnya terpinggirkan dalam akses kepemilikan properti.
Menuju Masa Depan Hunian Berkelanjutan di Tabanan
Program rumah subsidi di Kabupaten Tabanan memperlihatkan kemajuan signifikan dalam menyediakan akses hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dukungan teknologi digital, kolaborasi multi-pihak, dan komitmen pemerintah menjadi faktor utama keberhasilan ini.
Ke depan, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik dan tetap menjaga kualitas serta transparansi dalam setiap proses pembangunan dan transaksi. Dengan demikian, rumah murah di Tabanan bukan sekadar mimpi, melainkan hak yang dapat diwujudkan dan dinikmati dalam jangka panjang.