Cek Kesehatan Gratis Sekolah Resmi Dimulai, Ini Jenisnya

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:54:33 WIB
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Resmi Dimulai, Ini Jenisnya

JAKARTA - Pemerintah secara resmi memulai program nasional Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah) pada Senin, 4 Agustus 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam memperkuat sistem layanan kesehatan preventif di kalangan pelajar usia sekolah dasar hingga menengah.

Program CKG Sekolah menyasar 53,8 juta siswa di seluruh Indonesia, mulai dari sekolah dasar (SD), SMP, SMA, SMK, madrasah, pesantren, sekolah rakyat, hingga sekolah luar biasa (SLB).

Pemeriksaan Dimulai dari Sekolah Rakyat

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelaksanaan perdana CKG Sekolah telah dimulai lebih awal di sekolah rakyat.

“Karena sekolah rakyat itu adalah sekolah berasrama, jadi kemarin kita mulainya duluan. Kita sudah melakukan cek kesehatan gratis di 72 sekolah rakyat,” ujar Budi.

Dari pemeriksaan awal di sekolah-sekolah tersebut, ditemukan bahwa masalah kesehatan gigi merupakan keluhan paling umum, disusul gangguan penglihatan dan anemia. Bahkan, penggunaan gadget yang berlebihan ikut memicu kecemasan pada anak-anak.

“Saya juga terkejut, ternyata banyak anak kita memiliki masalah gigi, mata, dan kecemasan akibat penggunaan gadget,” ujarnya menambahkan.

Pemeriksaan Jiwa Jadi Fokus Baru

Salah satu inovasi dalam program ini adalah dimasukkannya pemeriksaan kesehatan jiwa. Pemerintah mulai memberi perhatian serius pada aspek ini, mengingat gangguan mental di kalangan anak-anak kerap tidak terdeteksi sejak dini.

“Kita mulai ukur tingkat kecemasan, depresi, agar bisa ditindaklanjuti lebih awal,” jelas Menkes Budi.

Hal ini juga ditekankan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi. Menurutnya, jenis pemeriksaan disesuaikan dengan beban penyakit yang sering ditemukan pada anak-anak di tiap jenjang pendidikan.

“Dalam Cek Kesehatan Gratis itu juga sesuai dengan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi anak-anak kita, juga beban penyakit yang besar yang dihadapi oleh masyarakat. Itu yang menentukan apa saja yang nanti kita periksa,” jelas Maria.

Jenis Pemeriksaan Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Kegiatan pemeriksaan dibagi menjadi tiga kategori sesuai dengan jenjang pendidikan siswa. Berikut daftar lengkapnya:

Untuk Siswa SD/Sederajat (Usia 7–12 tahun)

Status gizi

Merokok (kelas 5–6)

Aktivitas fisik (kelas 4–6)

Tekanan darah

Gula darah

Tuberkulosis

Pemeriksaan telinga

Pemeriksaan mata

Pemeriksaan gigi

Pemeriksaan kesehatan jiwa

Hepatitis B

Kesehatan reproduksi (kelas 4–6)

Riwayat imunisasi dasar (kelas 1)

Untuk Siswa SMP/Sederajat (Usia 13–15 tahun)

Status gizi

Merokok

Aktivitas fisik

Tekanan darah

Gula darah (kelas 7)

Tuberkulosis

Talasemia

Anemia (kelas 7)

Pemeriksaan telinga

Pemeriksaan mata

Pemeriksaan gigi

Pemeriksaan jiwa

Hepatitis B dan C

Kesehatan reproduksi

Riwayat imunisasi HPV (kelas 9 putri)

Untuk Siswa SMA/Sederajat (Usia 16–17 tahun)

Status gizi

Merokok

Aktivitas fisik

Tekanan darah

Gula darah

Tuberkulosis

Talasemia

Anemia (kelas 10 putri)

Pemeriksaan telinga

Pemeriksaan mata

Pemeriksaan gigi

Pemeriksaan kesehatan jiwa

Hepatitis B dan C

Kesehatan reproduksi

Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat

Program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan rutin sejak dini. Pemerintah menyiapkan sarana, tenaga medis, dan sistem digitalisasi data agar hasil pemeriksaan dapat ditindaklanjuti di fasilitas kesehatan.

Program ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan. Dengan pelibatan aktif tenaga kesehatan di Puskesmas, serta dukungan dari guru dan tenaga kependidikan, proses pemeriksaan dapat berlangsung lancar dan menyeluruh.

Kementerian Kesehatan memastikan setiap hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti dengan rujukan apabila ditemukan indikasi kondisi medis yang memerlukan penanganan lanjutan. Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional yang berbasis pada data dan intervensi berbasis komunitas.

Orang tua siswa juga diharapkan proaktif dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan, termasuk memperhatikan kebiasaan sehari-hari anak terkait pola makan, kebersihan gigi, dan penggunaan gadget. Dengan adanya transparansi hasil pemeriksaan dan edukasi berkelanjutan, CKG Sekolah diyakini dapat meningkatkan kesadaran kesehatan keluarga secara menyeluruh.

Generasi Sehat, Bangsa Kuat

Dengan dimulainya CKG Sekolah secara nasional, Indonesia mencatatkan langkah maju dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sehat secara fisik dan mental.

“Kesehatan anak-anak kita adalah investasi masa depan bangsa,” pungkas Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB